Menu

Mode Gelap
Dandim 1803/Fakfak Tinjau Pendistribusian Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Bangkitkan Nasionalisme, Dandim 1803/Fakfak Hadir di Tengah Siswa SMA Negeri 2 Fakfak MPW Pemuda ICMI Maluku Apresiasi Terobosan Bupati SBT Usulkan 3.258 Formasi PPPK Paruh Waktu Yayasan Cahaya Timur Nusantara Indonesia dan Pemkot Tual Lepas 120 Santri Tahun Ajaran 2025/2026 Keluarga Besar Almarhum Hamis Rahareng Sampaikan Terima Kasih kepada Bawaslu RI, Provinsi dan Kota Tual GMKI Cabang Fakfak Buka Open Recruitment Anggota Baru 2025

Jendela Parlemen

Waspadai Konflik di LCS, Pemerintah Diminta Tingkatkan Kekuatan Diplomasi

badge-check


					Waspadai Konflik di LCS, Pemerintah Diminta Tingkatkan Kekuatan Diplomasi Perbesar

Pemerintah dinilai perlu mewaspadai ketegangan di wilayah perairan Laut China Selatan (LCS) yang meningkat akhir-akhir ini. Tidak menutup kemungkinan, terjadinya pecah konflik di LCS yang melibatkan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Sama dengan Tiongkok, AS juga meningkatkan operasi militernya di perairan itu.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan Indonesia harus tetap memegang teguh prinsip politik luar negerinya yang bebas aktif dalam menjalin komunikasi dengan kedua negara. Kendati demikian, eskalasi di LCS tidak boleh dianggap remeh.

“Menurut saya, Indonesia yang hakekat kekuatan politik untuk kepentingan nasional dan kita bebas aktif. Kita dalam posisi tidak berpihak (netral), jadi kita menunggu dengan agak sedikit pasrah dengan membentengi wilayah kita sendiri,” kata Fadli dalam diskusi bertema “Pandemi Covid-19 dan Situasi Politik Internasional” di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Politisi Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa ancaman tradisional di LCS nyata dan pecah konflik antara kedua negara bisa terjadi kapan saja dan tak terhindarkan. Karena itu, Pemerintah perlu meningkatkan kekuatan diplomasinya, termasuk di kawasan regional.

Anggota Komisi I DPR RI itu juga menambahkan pandemi Covid-19 telah menjadikan deglobalisasi, karena semua negara melakukan pembatasan keluar dan masuk warga negaranya maupun negara asing. “Yang tadinya tidak ada lagi border, sekarang tembok-tembok itu semakin tinggi. Bahkan di level negara-negara ASEAN, tidak terjadi penerbangan. Artinya tidak ada kepercayaan,” terang Fadli.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding. Ia menegaskan jika target politik China pada tahun 2025 nanti posisinya sama dengan AS, dan pada 2030 siap menjadi super power menggantikan AS. “Karena China sangat agresif, maka AS pun ikut agresif di laut China Selatan,” kata Karding.

Karena itu,  sebagai negara yang berada di posisi netral, karena tidak memihak ke China maupun AS, Indonesia sebaiknya memainkan kekuatan diplomasinya dibanding kekuatan militernya. “Untuk itu, demi menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional, kita harus memiliki kekuatan diplomasi yanh handal. Hanya dengan itu,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam paparannya berharap semua pihak khususnya Pemerintah mewaspadai ancaman di LCS, antara AS dan China. Dimana kedua negara sudah menempatkan kapal induknya untuk menghadapi kemungkinan perang fisik tersebut.

“Indonesia harus mulai memperkuat lautnya sebagai poros maritim. Syaratnya adalah pertama, tak ada perang dan konflik di kawasan ASEAN, kelancaran arus logistik dan semua lewat Indonesia, dan ketiga memperkuat maritim. Sehingga akan memperkuat ekonomi berbasis maritim dan militer laut,” ucap Mantan Komandan Korps Marinir TNI Al ini.

Nono menyampaikan, sikap waspada ini penting, karena Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis. Baik secara ekonomi, politik, dan sumber daya alam yang melimpah (Geo Politik, Geo Ekonomi dan Geo Strategi). Sehingga China dan Amerika Serikat sama – sama memiliki kepentingan yang besar pada Indonesia. (ann/sf)

Baca Lainnya

Koalisi Gerakan Kebangkitan Nurani Rakyat Tegaskan Dukungan Penuh untuk Pemerintahan Samaun-Donatus

10 September 2025 - 19:49

Dari Kopi ke Aksi: Dialog Pemuda Bersama Fachry Tura untuk Masa Depan Fakfak

8 Juni 2025 - 09:40

Wakil Ketua II DPRK Fakfak Temui DKP Papua Barat, Bahas Budidaya Udang Vanamei di Weri dan TPI

4 Juni 2025 - 08:46

Salim Alhamid Serap Aspirasi Warga, Persoalan Air Bersih dan Infrastruktur Mencuat

3 Juni 2025 - 18:53

Strategi Jemput Bola Dipakai Komisi I DPR Papua Barat Dalam Sikapi Efisiensi Anggaran

27 Mei 2025 - 08:20

Trending di Jendela Parlemen
WhatsApp
error:

GB777

Slot Gacor

Slot Gacor

GB777

slot gacor

GB777

GB777

slot gacor

GB777

slot gacor

http://mnk-hydraulics.com/templates/

https://haisantuoisachphanthiet.com/includes/

https://nigerian-constitution.com/win/

https://ijrps.com/int/

https://drmgrpharmacy.ac.in/temp/

https://schoolerp.elitetraveltech.in/assets/

https://bharatcoachbuilder.com/fonts/

https://tcsoftwares.in/wp-includes/

https://erp.jhpl.in/assets/

https://tbiedu.in/data/

https://studentzone.tbiedu.in/data/

https://bricks-99.com/includes/

https://www.sbgaccsojitra.edu.in/assets/

https://adventplantech.com/data/

https://khetaan.com/sitepad-data/

PG99

PG99

PG99

PG99

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor