Embaranmedia.com, Fakfak – Aksi tolak pergantian ketua yang baru sesuai surat keputusan (SK) yang dikeluarkan badan pendiri dan Yayasan (YABIKRI) Mahasiswa dan Alumni STAI Al-Mahdi Fakfak melakukan aksi protes didepan kantor KEMENAG karna dinilai cacat aturan, Senin (18/01/2020) Siang.
Kelompok Alumni dan Mahasiswa STAI Al-Mahdi Fakfak tidak hentinya menyerukan agar SK nomor :01/SK-PEMB/YABIKRI/2021 tentang perubahan organisasi Yayasan periode 2014-2019, dan mengankat Abdul Hamid Rahanyamten, S.Ag, M.Ag (kepala Kementrian Agama Fakfak) sebagai ketua STAI Al-Mahdi Fakfak yang baru menggantikan H. Supridjono Wihel, S.Sos, MM. Keadaan sempat memanas sebelum BIMAS Polres Fakfak & KABAG KOPS Polres Fakfak dibantu SAT INTELKAM menenangkan para demonstran dengan bersholawat bersama-sama.
Korlap Aksi Ridwan Kilian, S.PdI dengan tegas menyampaikan bahwa kami tidak meminta apa-apa, “yang kami hanya meminta Bapak Abdul Hamid Rahanyamtel selaku ketua STAI Al-Mahdi Fakfak yang baru menurut SK menemui mahasiswanya yang dari tadi menunggu Bapak diluar, “tegasnya ketika menyampaikan orasi.
Kemudian, Abdul Hamid Rahanyamtel menyampaikan di depan masa demo aksi tolak pergantian ketua yang baru bahwa Pada sekitar pertengahan Desember 2020 tepatnya waktu magrib hari Jumat ada sekitar lima sampai enam orang silaturahmi ke rumah saya mereka meminta untuk saya jadi Ketua STAI Al Mahdi Fakfak.
“Saya ini tidak punya hubungan emosional dengan mereka dan bukan keluarga saya, saya orang kei, tidak punya hubungan kerja, tidak ada hubungan apa-apa sama sekali. Mereka datang ketemu saya lalu sampaikan cukup banyak hal, tetapi pada intinya meminta untuk sebagai Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak menggantikan Pak Supriyono Wihel, tapi saya mengatakan tidak berkeinginan memiliki jabatan tersebut, karena menghargai permintaan itu, maka saya menerima, “ungkapnya”
Lanjutnya, Abdul Hamid Rahanyamtel mengatakan untuk jabatan Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak, ia meneyerahkan sepenuhnya kepada pihak Yayasan untuk menentukan kembali siapa yang berhak menduduki jabatan ketua tersebut. “Saya tidak minta untuk jadi ketua, kalau detik ini yayasan yang mengklaim mereka punya aset yang ada itu, mengeluarkan SK lagi untuk ada ketua lain atau menetapkan kembali Pak Supri sebagai ketua, tidak jadi masalah, Saya hanya minta mengajar satu mata kuliah di STAI Al-Mahdi Fakfak karena saya juga dosen puluhan tahun di Sorong dan juga dosen di UNIPA Manokwari, ataukah mau butuh shaaring terkait pengembangan pendidikan datang saja, saya siap menerima dan kita diskusi sama-sama,”pungkasnya” . (JS)