Menu

Mode Gelap
Cabai Rawit Jadi Sorotan di Fakfak: Harga Melesat Jelang Nataru Dandim 1803/Fakfak Ikuti Ziarah Hari Juang TNI AD ke-80 di TMP Lembah Onim Kejari Fakfak Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Dana ADIK: Kerugian Negara Tembus Rp1,326 Miliar Kampung Wefra Terendam Banjir, Distrik Furwagi Koordinasi Penyelamatan Sani Go to School di Fakfak, Hadirkan Edukasi Futsal dan Motivasi Prestasi Jelang Natal & Tahun Baru 2026, PLN UP3 Fakfak Tegaskan Seluruh Personel Siap Amankan Listrik

Opini

Akal Manusia

badge-check


					Akal Manusia Perbesar

Oleh : Ismail Weripang, S.IP

Negarawan Muda

Embaranmedia.com – Manusia.  Apa yang terlintas di kepala Anda jika kata “manusia” di sebutkan?  Sebagian orang pasti berkata Makhluk yang diberikan akal oleh Allah SWT.  Allah menciptakan Manusia dimuka bumi karena memiliki kedudukan yang mulia di antara makhluk yang lain.  Apa kemuliaan tersebut?  Ya,  sebagai Khalifah (Pemimpin) dimuka bumi.  

Sebagai makhluk yang memiliki kedudukan yang mulia di Sisi Allah,  maka manusia seharusnya tidak boleh lupa pada amanah yang diberikan Allah kepadanya sebagai Khalifah. Dan sebagai Khalifah,  sudah semestinya manusia mengaplikasikan setiap pikiran, hati dan tindakannya semata-mata dalam bentuk Ibadah kepada-Nya.  

Lalu apa yang membedakan manusia dan makhluk yang lain di muka bumi? Jawabannya adalah “Akal”. Allah berikan keistimewaan pada makhluk yang bernama manusia dengan Akal/Pikiran agar dapat membedakan antara baik dan buruk,  Yang Haq dan yang Batil. 
Akal ada pada diri manusia agar mampu membedakan,  siang dan malam,  hitam dan putih, kemudian sebagai alat untuk mengontrol Hawa Nafsu/Syahwat yang ada pada diri manusia, Lalu sebagai proses pengambilan keputusan sebelum bertindak. 

Namun,  terkadang Nafsu yang ada pada diri manusia mampu mengalahkan akal/pikiran dan hati manusia. lalu kemudian Manusia  berbuat seenaknya, yang jauh bahkan lebih hina dari pada hewan.  Inilah pentingnya koneksi antara Akal/pikiran, Hati,  dan tindakan.  Manusia berbuat serakah,  karena Nafsu yang terus menguasai dirinya.  

Oleh karena itu,  kita perlu refleksi,  terus berperang melawan syahwat yang selalu datang menghantui pikiran dan Hati kita sebagai manusia.  Musuh kita sebenarnya adalah diri kita sendiri, dengan bisikan Setan Laknatullah maka Hawa Nafsu terus menghampiri hati dan pikiran kita agar dapat terus  berbuat  tindakan yang tidak kita inginkan.  Ingatlah bahwa,  Manusia hadir dimuka bumi dengan Amanah yang begitu besar,  hadir sebagai Khalifah,  hadir sebagai Hamba yang taat bukan Hamba yang bejat,  hadir sebagai Hamba yang mampu berpikir lalu menggunakan Hati sebagai koneksi untuk bertindak.

Manusia hadir dibumi dengan Ruh,  pikiran,  hati dan jasad.  Manusia hadir dengan sempurna untuk merawat bumi ciptaan Illahi.  Manusia hadir di bumi bukan hanya soal Makan,  minum, bersenang-senang,  Lalu mati.  Lebih daripada itu,  Manusia hadir sebagai Khalifah (pemimpin).

Hidup ini hanya sekali,  maka lakukanlah tugas kita sebagai khalifah,  amalkan sisa usia kita di jalan yang baik dan benar,  pergunakan akal, pikiran, hati dan tindakan kita sebelum bertindak. Jaga dan rawatlah bumi, lalu rawat dan jagalah setiap makhluk yang ada hanya semata-mata mengharapkan Ridho Allah SWT. (**) 

Baca Lainnya

“Alarm!” Bahaya Media Sosial Mengintai Generasi

9 Desember 2025 - 06:22

Tantangan Orang Tua Mendidik Anak dalam Pusaran Kapitalisme

24 November 2025 - 19:42

Generasi yang Terluka

20 November 2025 - 14:04

Refleksi Pemuda: Menyala Kembali Api Perjuangan HMI Dalam Arus Zaman

29 Oktober 2025 - 09:11

Saat Rumah Tak Lagi Menjadi Tempat Pulang

29 Oktober 2025 - 09:01

Trending di Opini
WhatsApp
error:
OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY GB777 slot gacor GB777 GB777 slot gacor GB777 slot gacor oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro Slot Gacor Slot Gacor
OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY