Menu

Mode Gelap
Kreativitas Anak Negeri Mbaham Matta Berpadu di Lomba Batik Khas Daerah Fakfak 2025 Bulog Fakfak Kirim 15 Ton Beras SPHP ke Kaimana, Distribusi Dibantu Polres Batik Fakfak Siap Mendunia! Bank Papua Beri Dukungan Penuh untuk Karya Anak Daerah Sekretaris Disdikpora Fakfak: Penggeledahan Bukan Ancaman, Tapi Pelajaran Berharga Dewan Adat Mbaham Matta Fakfak Gelar Konferensi III, Teguhkan Persaudaraan Kapolda Papua Barat Sampaikan Apresiasi kepada Masyarakat atas Dukungan dalam Pengamanan Kunjungan Wakil Presiden

Konseling & Rohani

Penghargaan Dunia Ilmu Pengetahuan Mengantarkan pada Masa Kejayaan Islam

badge-check


					Penghargaan Dunia Ilmu Pengetahuan Mengantarkan pada Masa Kejayaan Islam Perbesar

Embaranmedia.com, SURAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim mendorong guru-guru di lembaga Pendidikan Muhammadiyah dihargai secara profesional. Meski finansial bukan ukuran profesionalitas, akan tetapi jika finansial semakin tinggi maka itu semakin baik.

Demikian disampaikan Saad Ibrahim pada, Rabu (29/3) di acara Webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Penyejahteraan guru-guru Muhammadiyah menurutnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha untuk mengembalikan kejayaan Islam.

Berkaca dari sejarah kejayaan Islam di abad pertengahan, Saad menukilkan bahwa elan vital kejayaan masa itu adalah peran guru yang menyebarkan ilmu pengetahuan secara masif di beberapa wilayah kekuasaan Islam. Apresiasi terhadap dunia ilmu pengetahuan diapresiasi luar biasa.

“Pada masa Umar bin Khattab, orang yang kemudian mengajar sekedar membaca Al Qur’an alif, ba, ta, sa itu satu bulan kalau dikurskan dengan kehidupan sekaran ini sekitar 30 sampai 35 juta satu bulan.” ungkap Saad.

Termasuk di masa-masa setelahnya, ketika ada ilmuwan yang menerjemahkan kitab-kitab Berbahasa Yunani ke Bahasa Arab akan ditimbang dan akan diganti emas sesuai berat timbangan kitab tersebut. Tingginya penghargaan terhadap dunia ilmu pengetahuan yang mengantarkan The Golden Age Moslem History.

“Dan Muhammadiyah hemat saya, adalah sebuah bibit yang ditanam oleh Allah di bumi Indonesia ini untuk menjadi cikal bakal. Saya percaya Muhammadiyah ini bagian penting, titik awal untuk terwujudnya masa kedua kejayaan Islam.” tuturnya.

Namun demikian pendidik di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah tidak boleh serta merta menggantungkan diri untuk imbalan itu saja. Aktivis pendidikan Muhammadiyah yang bertauhid harus memiliki keyakinan bahwa, seluruh kehidupannya akan diurus oleh Allah SWT.

Ketauhidan seorang pendidik di lingkungan pendidikan Muhammadiyah menurut Saad Ibrahim harus berimplikasi pada pelayanan yang baik. Pelayanan baik tersebut harus inklusif, bukan hanya kepada peserta didik yang berasal dari internal namun juga eksternal Muhammadiyah.

“Mari kita sadari semua, mereka itu biak yang berasal dari keluarga Muhammadiyah maupun yang tidak, mereka itu duta-duta besar kita yang akan kita kirim ke berbagai kawasan. Maka marilah kita layani dengan sebaik-baiknya, dengan cara seperti itu mereka akan berkesan dan bangga kepada kampus ini.” Kata Saad. (EM/01)

Baca Lainnya

Distrik Pariwari Kembali Membawa Pulang Piala Bergilir MTQ Ke XI Distrik Fakfak Timur Tengah

5 Oktober 2025 - 15:19

MTQ XI Fakfak Dibuka, Marten Wouw Gaungkan Persatuan

2 Oktober 2025 - 08:03

Dari Kotam Menuju Nasional: Semangat MTQ XI Kabupaten Fakfak

2 Oktober 2025 - 07:27

BRI Pasang QRIS di Kotak Amal Masjid Agung Fakfak

30 September 2025 - 15:11

Pastor Yoseph Sambut Peserta MTQ XI dengan Pesan Toleransi

30 September 2025 - 14:48

Trending di Berita
WhatsApp
error: