Menu

Mode Gelap
Upacara Hari Bhayangkara: Kapolres Fakfak Bacakan Pesan Kapolda, Serukan Polisi Lebih Humanis Kejutan Manis dari Danrem 182/JO untuk Polres Fakfak di Hari Bhayangkara ke-79 Kado Akhir Juni, 24 Anggota Polres Fakfak Terima Kenaikan Pangkat Aula Distrik Pariwari Fakfak Sangat Memprihatinkan, Pemerintah Siap Bertindak Cepat KSOP Fakfak Awasi Perpanjangan Sertifikat Keselamatan Kapal KM Usaha Baru Fakfak Barat Bersiap Hadirkan Dapur MBG, Perkuat Layanan hingga Pelosok Kampung

Fakfak Terkini

Jalur Rawan di Tebing Sebrang, HMI dan HMP AP STIA Minta Pemda Segera Cari Solusi!

badge-check


					Jalur Rawan di Tebing Sebrang, HMI dan HMP AP STIA Minta Pemda Segera Cari Solusi! Perbesar

EMBARANMEDIA, FAKFAK – Tragedi kecelakaan di Tebing Sebrang pada Sabtu, 1 Februari 2025, terjadi akibat batu yang jatuh dari gunung dan menimpa pengendara di jalan. Insiden ini menyebabkan satu korban meninggal, lainnya luka-luka, serta merusak kendaraan secara parah. Kejadian tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Administrasi Publik STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak, yang mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah tragedi serupa terulang.

Ketua HMI Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah, Diana Fatmawati, menegaskan bahwa kejadian ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kondisi tebing di wilayah tersebut.

“Peristiwa ini sangat memilukan. Pemerintah daerah harus segera melakukan kajian dan langkah mitigasi terhadap potensi longsor atau batu jatuh di kawasan rawan seperti Tebing Sebrang. Jangan sampai ada korban lagi akibat kelalaian dalam penanganan infrastruktur dan keamanan jalan,” ujar Diana.

Senada dengan hal itu, Ketua HMP Administrasi Publik STIA Asy-Syafi’iyah, Risman Bauw, menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memastikan keselamatan masyarakat yang melintasi jalur tersebut.

“Kejadian ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera bertindak. Pemasangan rambu peringatan saja tidak cukup. Perlu ada tindakan nyata seperti pembangunan dinding penahan batu, pemasangan jaring pengaman, atau langkah lain yang bisa mencegah batu jatuh ke jalan, pohon tumbang dan longsor,” tegas Risman.

Kedua organisasi mahasiswa ini juga meminta agar pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dinas pekerjaan umum dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), untuk mencari solusi terbaik guna mengantisipasi potensi bahaya di kawasan rawan longsor.

“Kami berharap pemerintah daerah tidak hanya merespons setelah kejadian, tetapi juga melakukan langkah pencegahan yang berkelanjutan. Nyawa manusia lebih berharga dari segalanya, dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tambah Diana.

Masyarakat sekitar pun berharap agar kejadian ini tidak diabaikan dan segera ada langkah konkret dari pihak berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Keluhan Warga Fakfak: Terbatasnya Rute Kapal Laut Hambat Mobilitas Antar Papua

26 Juni 2025 - 08:12

Dari Hati untuk Negeri: Sentuhan Polri bagi Masyarakat Pesisir Fakfak

23 Juni 2025 - 19:31

Jejak Langkah Pertama: 28 Bintara Baru Disambut Hangat di Polres Fakfak

19 Juni 2025 - 18:19

Tolak Maxim, Ratusan Tukang Ojek dan Sopir Rental Datangi DPRK Fakfak

18 Juni 2025 - 13:42

Demo Ojek Mandiri di Fakfak, Polisi Kerahkan 97 Personel

18 Juni 2025 - 07:30

Trending di Fakfak Terkini
WhatsApp
error: