EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Komandan Resor Militer Danrem 182/Jazira Onim, Kolonel Inf Irwan Budiana menyebutkan, Kegiatan 1 Mei adalah sebuah momentum yang harus disebar luaskan, ingatkan kepada generasi muda bahwa 1 Mei pada 1963 adalah momen bersejarah kembalinya Papua atau Irian Barat ke pangkuan NKRI.
“Nah, ini yang harus kita syukuri, kenapa kembalinya, karena kita memang dalam satu wilayah dari sejak Nusantara, Penjajahan Belanda dan Jepang, pada saat jepang di bom maka sekutu yang menang akan melucuti senjata, pada saat sekutu mau melucuti senjata, belanda dompleng ikut numpang di sekutu. Pada saat itu sungguh luar biasa Pemuda Soekarno yang akhirnya menjadi Presiden pertama kita sudah memproklamirkan kemerdekaan di 17 Agustus, otomatis sekutu pun harus menyerahkan bekas jajahan jepang kepada indonesia,”jelas Danrem Kolonel Inf. Irwan Budiana kepada awak media saat diwawancarai di Ruang Terbuka Hijau, Kamis (01/05/2025).
Lebih lanjut Danrem 182/Jazira Onim menjelaskan bahwa, saat itulah tadi karena belanda dompleng, tidak mau menyerahkan wilayah Indonesia khususnya Irian Barat.
“Itu jalan ceritanya yang harus kita semua tau, kemudian Belanda tidak mau menyerahkan itu, dan akhirnya menderikan Negara Boneka. Ini yang jangan dibalik-balik, yang kita peringati adalah 1 Mei kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI, bukan 1 Desember, 1 desember adalah pembentukan negara boneka oleh Belanda, ini harus diluruskan sejarah ini,”tegas Danrem.
Kolonel Inf. Irwan Budiana mengungkapkan rasa syukurnya kepada seluruh masyarakat Fakfak, Pemuda Fakfak dan pelaku sejarah yang telah menyuarahkan momen sejarah 1 Mei hari ini.
“Yang kita memperingati adalah 1 Mei bukan 1 Desember, dan ini sejarahnya kalau Irian Barat itu kembali ke pangkuan NKRI bukan diserahkan tetapi dikembalikan dengan adanya Trikora rebut kembali Irian Barat ke NKRI,”ujarnya.
Ia juga menekankan pesan kepada Generasi Muda Fakfak bahwa harus tau sejarah ini 1 Mei kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI.
“Bukan saja hanya tau sejarahnya tetapi isilah hidup dengan baik, belajarnya dengan baik dan tekun karen, Generasi muda saat ini yang akan meneruskan kita, dan tentunya jangan lupakan sejarah, pondasi yang kuat dan harus kokoh,”pesan Danrem. (EM/AZT).