Menu

Mode Gelap
Gotong Royong TNI–Polri, Pemda dan Warga Fakfak Wujudkan MTQ XI Sukses Plt Kadis Pendidikan Fakfak Mansur Ali Pastikan Seragam dan Dana SPP Segera Disalurkan Disambut Hangat di Amsterdam, Presiden Prabowo Awali Misi Perkuat Diplomasi Indonesia-Belanda 56 Tim Siap Berlaga di Bupati Kaimana Cup III 2025 Bupati Samaun Dahlan Tinjau Kesiapan MTQ XI di Fakfak Timur Tengah Bupati Soroti Sayur dari Luar Masuk Fakfak, Dinas Pertanian Akan Dievaluasi

Maluku Terkini

Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku

badge-check


					Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku, (Foto: EM/Adli Maswain). Perbesar

Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku, (Foto: EM/Adli Maswain).

EMBARANMEDIA.COM, KOTA AMBON  Ratusan mahasiswa asal Kepulauan Kei yang tergabung dalam Aliansi Soa Maluku atau Solidaritas Anak Maluku menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (16/06/2024).

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap aktivitas penambangan batu kapur oleh PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) di Ohoi (Desa) Nerong, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.

Aksi damai ini dimulai dari Kantor Gubernur Maluku dan berakhir di depan Kantor DPRD Provinsi Maluku. Massa aksi menyuarakan keprihatinan atas keberadaan perusahaan tambang yang dinilai merusak lingkungan dan tidak mengantongi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta tidak memiliki izin dari masyarakat adat setempat.

Jenderal Lapangan aksi, Fadel Notanubun, menegaskan bahwa penambangan batu kapur di wilayah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2024 dan telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

“Kami masyarakat adat di Kei Besar menolak keras kegiatan penambangan batu kapur. Aktivitas ini mengganggu keseimbangan alam dan telah menyebabkan banjir di wilayah adat kami,” tegas Fadel dalam orasinya.

Fadel juga mengkritisi sikap Gubernur Maluku yang sebelumnya telah mengunjungi lokasi perusahaan, namun dinilai tidak mengambil langkah tegas.

“Sebagai warga Kei, kami mempertanyakan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat adat,” lanjutnya.

Dari pantauan wartawan embaramedia.com, setelah beberapa jam menyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur Maluku, massa kemudian melanjutkan aksinya ke depan Kantor DPRD Provinsi Maluku.

Dalam momen simbolik, dua orang dari massa aksi tampil di tengah kerumunan dan melakukan tarian Cakalele sebagai bentuk pernyataan budaya dan simbol penegasan sikap kepada pemerintah.

Menutup orasi, massa menyerukan

Pernyataan Tegas:

“Kami tolak perampokan terhadap tanah leluhur. Jangan biarkan para penjilat merusak tanah kami”.

Jurnalis : Adli Maswain
Editor     : Redaksi Embaranmedia

Baca Lainnya

Ketua Umum IRPERMATA Ambon Apresiasi Ketua DPRD Tual Perjuangkan Listrik 24 Jam di Tayando

23 September 2025 - 11:57

Listrik 24 Jam Resmi Terang di Tayando Yamtel

23 September 2025 - 11:47

Isu SARA di Balik Penolakan Sekda SBT, ICMI Maluku Angkat Bicara

19 September 2025 - 13:10

MPW Pemuda ICMI Maluku Apresiasi Terobosan Bupati SBT Usulkan 3.258 Formasi PPPK Paruh Waktu

15 September 2025 - 18:44

Yayasan Cahaya Timur Nusantara Indonesia dan Pemkot Tual Lepas 120 Santri Tahun Ajaran 2025/2026

15 September 2025 - 18:24

Trending di Berita
WhatsApp
error:

GB777

https://dpmptsp.riau.go.id/js/

alalybojonegoro.com/data/

https://stikesbrebes.ac.id/wp-includes/

https://sman1kadupandak.sch.id/data/

GB777

slot gacor

GB777

GB777

slot gacor

GB777

slot gacor

PG99

PG99

PG99

PG99

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor Slot Gacor