EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Polemik pemalangan yang kembali terjadi di lingkungan Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) menuai sorotan tajam. Kali ini, suara lantang datang dari salah satu alumni Polinef, Saiful Darlen, yang menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak dan pihak kampus karena dianggap tidak serius menyelesaikan persoalan yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu.
Dalam pernyataannya melalui whatshaap pada embaranmedia.com, Kamis (31/07/2025), Saiful menilai bahwa masalah pemalangan yang dilakukan oleh pemilik hak ulayat tidak kunjung menemukan titik terang. Pemalangan ini, menurut informasi yang beredar, dipicu oleh ketidaktuntasan pembayaran hak ulayat serta tuntutan agar anak-anak mereka mendapatkan akses beasiswa KIP Kuliah.
“Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, bahkan minggu ke minggu, masalah ini terus terjadi. Ini sangat merugikan mahasiswa. Mereka kehilangan waktu belajar, sementara mereka sudah membayar kewajibannya sebagai mahasiswa,” ujar Saiful.
Ironisnya, menurut Saiful, hingga kini hanya satu gedung yang difungsikan sebagai tempat belajar mahasiswa Polinef. Ia mempertanyakan, apakah fasilitas tersebut cukup untuk menampung seluruh aktivitas akademik mahasiswa?
Saiful juga mengingatkan seluruh mahasiswa aktif, termasuk pengurus BEM dan HMJ, untuk tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan mahasiswa dalam mendapatkan hak pendidikan tidak boleh diperlambat oleh kelalaian pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab.
“Saya minta kepada para mahasiswa, jangan tutup mata. Suarakan hak kalian! Kalian tidak boleh rugi dalam menuntut ilmu di kampus,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Saiful menyerukan kepada Bupati dan Wakil Bupati Fakfak agar turun tangan menyelesaikan persoalan ini secara serius.
“Tolong selesaikan, Jangan buat lebih banyak korban, dengan hormat, saya minta perhatian penuh dari Bupati dan Wakil Bupati untuk melihat kondisi adik-adik mahasiswa kita hari ini,” pungkasnya. (EM/01)