EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Bertempat di Aula Hotel Raihan, Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Antiteror (AT) Papua Barat bekerja sama dengan Polsek Bomberay menggelar kegiatan Sosialisasi Kebangsaan bertema Mencegah Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, Kamis (07/08/2025).
Kegiatan yang menyasar masyarakat Distrik Bomberay dan Tomage ini dimulai pukul 13.00 WIT dan dipimpin langsung oleh KBP Pol Guntur Andriyanto, S.Si., M.Si., selaku Kasatgaswil Densus 88 AT Papua Barat dan Papua Barat Daya. Turut hadir Kapolsek Bomberay Iptu Aldin La Adi, S.H., serta tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat kampung, dan organisasi kemasyarakatan. Total peserta yang hadir berjumlah sekitar 40 orang.
Dalam pemaparannya, KBP Guntur menjelaskan bahwa intoleransi merupakan pintu awal menuju radikalisme dan berujung pada terorisme.
Ia menyoroti berbagai modus operandi kelompok teroris, termasuk strategi rekrutmen yang menyasar generasi muda melalui media sosial dan jaringan tersembunyi.
“Kami mengedepankan langkah pencegahan. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mengenali dan melaporkan gejala radikalisme sejak dini,” tegas KBP Guntur.
Sementara itu, Kapolsek Bomberay Iptu Aldin La Adi menyampaikan komitmen Polsek Bomberay dalam menjaga ideologi bangsa.
“Kami siap menjadi garda terdepan dalam menangkal penyimpangan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Pencegahan radikalisme harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan kampung,” ujarnya.
Ia juga mengimbau warga untuk tidak ragu melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengarah pada penyebaran paham intoleransi.
“Menjaga keamanan bukan hanya tugas Polri, tetapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Sesi sosialisasi turut diisi oleh Sdr. Sofyan Rumaf, S.Pd., perwakilan tokoh agama, yang menegaskan bahwa cinta tanah air dan ketaatan kepada pemimpin merupakan bagian dari ajaran Islam.
Ia mengajak warga untuk membentengi diri dan lingkungan dari ajaran menyimpang yang menebar kebencian dan kekerasan.
Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri, pembacaan ikrar bersama menolak intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta sesi foto bersama sebagai simbol komitmen menjaga keutuhan NKRI.
Acara berakhir pada pukul 14.30 WIT dalam keadaan aman, tertib, dan penuh antusiasme dari masyarakat setempat.
Jurnalis: AZT || Editor: Redaksi Embaranmedia