EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Anggota DPR Papua Barat, Hi. Saleh Siknun, menggelar doa syukuran peresmian Rumah Singgah Pelajar Membara di Kampung Kayu Merah, Jumat (15/08/2025) sore.
Rumah singgah ini diperuntukkan bagi pelajar kurang mampu dari kampung-kampung di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Menurut Saleh, bangunan ini sebenarnya telah selesai sejak lama, namun peresmian baru dilakukan bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Ini juga merupakan kado dari Bapak Samaun dan Bapak Donatus, karena rumah singgah ini termasuk salah satu dari 32 program yang kami janjikan saat kampanye,” ujar Saleh.
Kemudian, Saleh Siknun akrab disapa Pace SS menceritakan, ide pembangunan rumah singgah berawal dari pengalamannya saat menjadi guru. Kala itu, ia melihat banyak murid terpaksa putus sekolah atau tidak bersekolah karena orang tua tidak mampu membiayai uang sekolah dan kos.
“Bahkan ada anak-anak yang tinggal dengan keluarga, tapi tidak semua merasa nyaman. Saat reses, saya keliling kampung dan banyak orang tua mengeluh karena tak sanggup membiayai anaknya sekolah di kota. Dari situ kami mencari lokasi, dan alhamdulillah hari ini rumah singgah ini bisa terwujud,” jelasnya.
Rumah singgah ini memiliki dua bangunan terpisah untuk laki-laki dan perempuan, masing-masing dengan empat kamar. Tiga kamar diperuntukkan bagi pelajar, sedangkan satu kamar untuk orang tua atau keluarga yang datang ke kota.
“Rumah ini juga bisa menampung mama-mama atau bapa-bapa dari kampung yang datang berjualan di kota. Kalau jualannya belum habis, mereka bisa menginap di sini sambil mengontrol anak-anaknya,” kata Saleh.
Saleh mengakui, saat ini rumah singgah masih memiliki keterbatasan, seperti bak penampung air yang belum selesai. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk melengkapi fasilitas, termasuk rencana pembangunan mushola kecil dan ruang pertemuan yang juga dapat dipakai saudara-saudara Nasrani untuk beribadah.
“Kami akan duduk bersama kepala kampung dan ketua RT membahas operasional rumah singgah ini, karena butuh listrik, air, dan makan-minum untuk para penghuni,” tambahnya.
Saleh berharap rumah singgah ini menjadi model yang bisa melahirkan generasi emas Mbaham-Matta yang kelak memimpin daerah ini. Ia menegaskan pembangunan ini menggunakan dana aspirasi DPR Papua Barat, dan masih ada harapan untuk kelanjutan tahap berikutnya.
“Impian saya, dari rumah singgah ini lahir anak-anak hebat yang membawa perubahan bagi negeri ini,” tutupnya.
Jurnalis: Alfan Ibrahim Rahakbauw || Editor: Redaksi Embaranmedia