EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Program strategis Pala Unggul yang beberapa waktu lalu dilaunching oleh Bupati Fakfak di Distrik Teluk Patipi mulai direalisasikan di lapangan. Dinas Perkebunan Fakfak bersama BNI Fakfak melakukan intervensi langsung kepada Kelompok Pala Uhkanda di Kampung Tetar dengan menyerahkan 1.400 bibit pala tomandin untuk ditanam di lahan seluas 14 hektar.
Tak hanya penyerahan bibit, kolaborasi ini juga menghadirkan layanan perbankan di lokasi kebun. BNI Fakfak membuka rekening bagi pekebun, sehingga bantuan stimulan maupun insentif nantinya dapat disalurkan langsung ke rekening masing-masing petani.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, yang hadir bersama Tim Gertak (Gerakan Tanam Kebun) menegaskan bahwa pola baru ini dirancang agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
“Dukungan tidak lagi dilakukan di kantor, tetapi langsung di kebun. Pemohon cukup siapkan lahan yang sudah siap tanam, kirim KTP dan titik koordinat lokasi. Tim akan cek langsung dan memastikan bibit yang diberikan benar-benar ditanam, bukan disimpan di rumah,” tegasnya.
Petani penerima bantuan juga mendapatkan pendampingan teknis langsung di kebun, mulai dari jarak tanam, kedalaman lubang, media tanam, hingga teknik pemeliharaan. Menurut Widhi, cara ini jauh lebih efektif ketimbang teori di ruang pertemuan, karena ilmu langsung dipraktikkan saat itu juga.
Acara penyerahan bibit dan pembukaan rekening dihadiri perwakilan pimpinan Distrik Teluk Patipi, Kepala Kampung Tetar, kelompok pekebun, dan warga sekitar. Bibit yang diterima kemudian langsung dimobilisasi oleh kelompok untuk ditanam.
Program ini, lanjut Widhi, bukan hanya menjamin kualitas bibit bersertifikat sampai ke tangan petani, tetapi juga membangun kepercayaan, gotong royong, serta semangat kebersamaan antar pekebun.
Kerja sama dengan BNI Fakfak sekaligus membuka akses petani pala terhadap layanan keuangan modern. Dengan rekening pribadi, pekebun lebih mudah menerima bantuan, subsidi, maupun insentif, serta didorong untuk terbiasa menabung dan mengelola hasil kebun secara lebih baik.
“Intinya, kami ingin memastikan setiap bibit yang diberikan benar-benar tumbuh di lahan, memperluas komoditas unggulan daerah, sekaligus menguatkan kepercayaan diri pekebun dalam membudidayakan pala,” tutupnya.
Penulis : Arya Sanaky || Editor : Redaksi Embaranmedia







