EMBARANMEDIA.COM, AMBON – Isu miring seputar pembangunan jalan di Pulau Seram kian marak beredar di media sosial dan sejumlah portal berita. Namun, Ketua BEM Nusantara Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Hamzah Rumarubun, dengan tegas menyebut kabar tersebut hanyalah hoax yang menyesatkan masyarakat.
“Isu yang menyebut proyek jalan di Pulau Seram gagal total, rusak, bahkan meninggalkan reruntuhan, adalah tuduhan asal-asalan yang tidak sesuai fakta di lapangan. Kami minta masyarakat tidak gampang percaya dengan informasi menyesatkan itu,” tegas Rumarubun dalam keterangan persnya.
Salah satu proyek yang menjadi sasaran tudingan adalah Preservasi Jalan Bula–Masiwang. Disebut gagal dan rusak, padahal menurut Rumarubun hal itu tidak benar.
Faktanya, proyek yang dibiayai APBN 2024 tersebut memiliki nilai kontrak Rp 48 miliar, bukan Rp 49,26 miliar sebagaimana diberitakan. Pelaksanaan pekerjaannya pun mengacu pada standar teknis Bina Marga bidang preservasi jalan.
“Spesifikasi teknis preservasi ini sangat detail, mulai dari lingkup pekerjaan hingga persyaratan teknis yang wajib dipenuhi kontraktor. Jadi, tidak benar kalau dikatakan proyek itu asal-asalan. Justru pekerjaan berjalan sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
Rumarubun juga memberikan apresiasi terhadap Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku, khususnya Satker II, yang menurutnya telah bekerja serius di tengah keterbatasan anggaran daerah.
“Kalau hanya mengandalkan APBD kabupaten atau kota, pembangunan jalan akan sangat lambat. Kehadiran proyek APBN melalui BPJN Maluku adalah solusi nyata untuk mempercepat konektivitas wilayah,” ungkapnya.
Ia menilai tuduhan yang menyebut Satker II BPJN Maluku tidak serius hanyalah distorsi informasi. Bahkan, Kepala Satker III BPJN Maluku, Toce Leuwol, disebut selalu hadir dengan penuh tanggung jawab, termasuk menghadapi tantangan kondisi tanah labil di Pulau Seram.
“Kita semua tahu tanah di Seram sangat labil dan sering bergerak. Itu tantangan teknis, bukan tanda kegagalan. BPJN selalu menyiapkan langkah antisipasi,” tambahnya.
Lebih jauh, BEM Nusantara SBT menyerukan agar Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Maluku tidak ikut menyebarkan informasi bohong.
“OKP dan LSM seharusnya berdiri bersama mendukung pembangunan, bukan mencari sensasi dengan menyebarkan berita keliru. Kritik boleh, tapi harus berbasis data dan fakta,” kata Rumarubun.
Menurutnya, dukungan semua elemen penting demi kelancaran pembangunan infrastruktur di Pulau Seram. Sebab tanpa jalan yang memadai, mustahil bicara soal kemajuan ekonomi, pendidikan, maupun pelayanan publik.
Di akhir pernyataannya, Rumarubun menegaskan komitmen BEM Nusantara SBT untuk terus melawan hoax sekaligus mengawal proyek strategis yang dikerjakan BPJN Maluku.
“BEM Nusantara SBT memberikan apresiasi kepada Satker II BPJN Maluku yang konsisten dan siap siaga melaksanakan tugasnya. Mari kita dukung pembangunan ini bersama-sama. Jangan ada lagi hoax yang menjatuhkan, karena BPJN adalah mitra strategis dalam membangun Maluku,” tutupnya.
Penulis : Adli Maswain || Editor : Redaksi Embaranmedia