EMBARANMEDIA.COM, AMBON – Menyongsong Hari Ulang Tahun ke-450 Kota Ambon, ruang-ruang diskusi pemuda kian ramai digelar sebagai wadah merumuskan ide dan mimpi untuk masa depan kota. Salah satunya adalah Forum Bacarita Anak Muda Kota Ambon yang diinisiasi oleh Badan Riset Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Ambon.
Tak sekadar ajang bertukar pikiran, forum ini menjadi refleksi kolektif tentang Ambon yang diimpikan bersama: kota yang inklusif, aman, dan benar-benar menjadi rumah bagi semua.
Kehadiran Sekretaris Kota Ambon, Robi Sapulete, memberi nuansa berbeda. Ia tak tampil sebagai pejabat dengan jarak, melainkan hadir akrab sebagai sahabat diskusi bagi para mahasiswa dan pemuda. Dengan bahasa sederhana, Robi menerjemahkan visi pasangan BETA Ambon ke dalam narasi yang dekat dengan keseharian: Ambon sebagai Rumah Bersama.
“Beta par Ambon, Ambon par Samua” bukan sekadar slogan. Menurut Robi, filosofi ini harus diwujudkan dalam praktik nyata—membangun kota yang adil, ramah, dan memberi rasa memiliki bagi seluruh warganya, tanpa memandang latar belakang.
Tema besar forum, Menyongsong HUT Kota Ambon ke-450: Mendorong Ambon Manise Menjadi Ruang Nyaman, Aman, dan Damai, dari Narasi ke Aksi, menjadi pengingat bahwa membangun kota tidak hanya soal infrastruktur. Lebih dari itu, butuh narasi, nilai, serta keterlibatan generasi muda.
Ketua Pelaksana Aswad Lesnussa bersama Direktur Badan Riset IMM Kota Ambon Basyir Tuhepaly menegaskan bahwa mahasiswa dan pemuda bukanlah penonton dalam perjalanan kota. Mereka adalah pelaku penting yang mampu menggerakkan perubahan jika diberi ruang dan didengar dengan tulus.
Melalui keterbukaannya, Robi Sapulete memperlihatkan bahwa pemerintahan inklusif tak harus rumit. Cukup hadir, mendengar, dan menjawab dengan hati.
Ambon Manise yang kita nyanyikan dalam lagu harus benar-benar terasa dalam kehidupan sehari-hari. Dari narasi ke aksi—itulah panggilan bersama untuk Ambon di usia 450 tahun.
Penulis : Adli Maswain || Editor : Redaksi Embaranmedia