Menu

Mode Gelap
Kapolda Papua Barat Sampaikan Apresiasi kepada Masyarakat atas Dukungan dalam Pengamanan Kunjungan Wakil Presiden Pasca Penggeledahan Kejaksaan, Wabup Donatus Tinjau Disdikpora Fakfak: “Jangan Takut Kalau Tidak Bersalah” Usut Skandal Rp 420 Juta Beasiswa ADIK, Kejari Fakfak Geledah Kantor Disdikpora Badarudin Heremba Serap Aspirasi Tokoh Lintas Agama Saat Reses di Fakfak Yonif TP 808/Mbaham Matta Gelar Rapid Test Malaria dan HIV: Wujud Nyata Kepedulian Kesehatan Prajurit dan Masyarakat Fakfak Bimtek Budidaya Pala Tomandin untuk Anak Milenial: Langkah Strategis Perkuat Brand “Pala Unggul Fakfak”

Berita

Tim TPP Perkebunan Fakfak Gencar Himbau Pengepul: Tunggu Panen Pala Bulan Oktober

badge-check


					Tim TPP Perkebunan Fakfak Gencar Himbau Pengepul: Tunggu Panen Pala Bulan Oktober Perbesar

EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak melalui Tim Persuasi Pengepul (TPP) terus melakukan langkah persuasif terhadap para pengepul pala di kota maupun kampung. Himbauan ini menegaskan agar pembelian pala tidak dilakukan sebelum memasuki masa panen pada bulan Oktober, demi menjaga stabilitas harga sekaligus kualitas komoditas pala yang menjadi produk unggulan daerah.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring langsung ke sejumlah distrik dan kampung. Tim TPP bergerak menyisir para pengepul, memasang pamflet himbauan, serta memberikan edukasi berdasarkan edaran Bupati Fakfak.

“Mulai hari ini Tim TPP fokus memberikan sosialisasi, pemahaman, dan edukasi kepada pengepul. Tujuannya agar mereka memahami pentingnya menunggu waktu panen pala. Bahkan banyak pengepul memberi respon positif, ada yang menempelkan kembali edaran Bupati dengan tambahan catatan larangan membeli pala muda,” ujar Widhi.

Langkah persuasif ini akan menjangkau wilayah barat, timur, hingga daerah gunung, teluk, dan pesisir Kokas. Himbauan ini sekaligus menekankan agar pengepul bersatu menjaga kualitas pala dengan tidak “mencuri start” membeli sebelum waktunya.

Menurut Widhi, pembelian pala muda dapat merugikan semua pihak.

“Pala yang dipanen terlalu awal kadar biji maupun fuli-nya rendah, sehingga nilai jual jatuh baik di pasar lokal maupun ekspor. Jika kualitas turun, bukan hanya petani, pengepul pun mengalami kerugian besar,” tegasnya.

Selain menjaga mutu, kebijakan ini juga bertujuan melindungi petani kecil dari tekanan harga. Dengan menunggu panen, petani bisa menjual hasilnya dengan harga lebih wajar dan kompetitif.

Pemerintah berharap, tata niaga pala di Fakfak dapat berjalan sehat dan berkeadilan. “Kami ingin semua pihak, mulai dari petani hingga pelaku pasar, mendapatkan manfaat ekonomi yang adil,” tambahnya.

Sebagai penegasan, pembelian pala baru diperbolehkan mulai bulan Oktober, dengan tetap memperhatikan sasi adat kerakera yang berlaku di masyarakat adat Fakfak.

Imbauan ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Fakfak dalam menjaga keberlanjutan sektor perkebunan sekaligus meningkatkan daya saing pala Fakfak di pasar nasional maupun internasional.

Penulis : Arya Sanaky || Editor : Redaksi Embaranmedia

Baca Lainnya

Kapolda Papua Barat Sampaikan Apresiasi kepada Masyarakat atas Dukungan dalam Pengamanan Kunjungan Wakil Presiden

6 November 2025 - 20:15

Pasca Penggeledahan Kejaksaan, Wabup Donatus Tinjau Disdikpora Fakfak: “Jangan Takut Kalau Tidak Bersalah”

6 November 2025 - 18:15

Usut Skandal Rp 420 Juta Beasiswa ADIK, Kejari Fakfak Geledah Kantor Disdikpora

6 November 2025 - 16:57

Badarudin Heremba Serap Aspirasi Tokoh Lintas Agama Saat Reses di Fakfak

6 November 2025 - 12:24

Yonif TP 808/Mbaham Matta Gelar Rapid Test Malaria dan HIV: Wujud Nyata Kepedulian Kesehatan Prajurit dan Masyarakat Fakfak

6 November 2025 - 08:31

Trending di Berita
WhatsApp
error: