EMBARANMEDIA.COM, AMBON – Dalam semangat memperkuat kolaborasi dan pertukaran gagasan antar mahasiswa kawasan timur Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Musamus Merauke, Papua, bersama BEM Nusantara Daerah Maluku menggelar Studi Banding dan Dialog Mahasiswa Kawasan Timur Indonesia di Universitas Pattimura Ambon, pada 22–24 Oktober 2025.
Kegiatan ini mempertemukan para ketua dan perwakilan BEM dari dua daerah berbeda dengan tujuan mempererat silaturahmi kelembagaan, membangun jejaring komunikasi, serta memperkuat peran mahasiswa dalam menghadapi berbagai isu strategis baik di tingkat nasional maupun kedaerahan.
Koordinator Daerah BEM Nusantara Maluku, Adam R. Rahantan, menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya aktif di ruang kampus, tetapi juga harus hadir memberikan gagasan dan solusi terhadap persoalan bangsa.
“Ketimpangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia masih sangat terasa. Pemerataan infrastruktur, akses pendidikan, dan kesejahteraan sosial belum sepenuhnya berpihak pada masyarakat di kawasan timur,” tegas Rahantan.
Ia menambahkan, studi banding ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wadah berbagi gagasan dan merumuskan arah gerakan mahasiswa timur Indonesia dalam menghadapi isu-isu besar bangsa.
“Kita ingin memastikan mahasiswa tetap berada di garis depan perjuangan rakyat,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa BEM Universitas Musamus Merauke, Yoram Oagay, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun solidaritas dan sinergi lintas provinsi, khususnya di kawasan timur Indonesia.
“Kami menilai pentingnya gerakan bersama dalam menghadapi ketimpangan pembangunan, keterbatasan akses pendidikan, dan persoalan lingkungan yang masih terjadi di banyak daerah,” tutur Yoram.
Forum ini juga menyoroti peran mahasiswa sebagai agen moral dan sosial bangsa, yang tidak hanya bertugas mengkritisi, tetapi juga menghadirkan solusi dan kolaborasi nyata di tengah masyarakat.
Salah satu peserta studi banding menambahkan,
“Mahasiswa harus menjadi penghubung antara gagasan dan tindakan. Dari forum ini kami ingin lahirkan rumusan gerakan bersama yang akan dibawa ke tingkat nasional.”
Kegiatan studi banding ini ditutup dengan pemberian cenderamata antar kedua daerah, sebagai simbol komitmen bersama untuk terus merawat persatuan dan semangat perjuangan mahasiswa kawasan timur Indonesia.
Penulis : Adli Maswain || Editor : Redaksi Embaranmedia







