EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK — Menanggapi beredarnya unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan adanya warga Fakfak mengalami keracunan setelah mengonsumsi beras SPHP, pihak Perum Bulog Cabang Fakfak memberikan klarifikasi resmi.
Kepala Perum Bulog Cabang Fakfak, Ibrahim Wairoy, menjelaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan pengecekan langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Fakfak.
“Hasil pengecekan kami di IGD, memang ada pasien yang dirawat dengan keluhan sakit perut, namun pihak rumah sakit tidak bisa memastikan bahwa penyebabnya berasal dari konsumsi beras SPHP,” jelas Ibrahim Wairoy.
Ia menegaskan, sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa beras SPHP menyebabkan keracunan seperti yang ramai diberitakan di media sosial.
“Jadi kami simpulkan bahwa informasi tersebut tidak benar. Kalau memang terbukti benar, tentu kami akan segera menelusuri sumber berasnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ibrahim Wairoy menegaskan bahwa seluruh beras SPHP yang beredar di Kabupaten Fakfak telah melalui proses pemeriksaan dan penyimpanan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Sebelum dilakukan rebagging, kami pastikan beras dalam kondisi layak konsumsi. Secara berkala, sampel beras juga kami kirim ke laboratorium di Surabaya untuk memastikan kandungannya aman dan sesuai standar,” ungkapnya.
Bulog Fakfak juga memastikan bahwa stok beras SPHP yang ada saat ini merupakan beras dengan masa simpan yang baru dan masih sangat layak untuk dikonsumsi.
“Kami berharap masyarakat Fakfak tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi. Jika ada keraguan atau laporan terkait produk Bulog, silakan langsung menyampaikan ke kantor Bulog Fakfak agar bisa kami tindaklanjuti dengan benar,” tutup Ibrahim Wairoy.
Penulis: Arya Sanaky || Editor: Redaksi Embaranmedia







