Menu

Mode Gelap
Pala Tomandin Dongkrak PAD Fakfak: Rp205 Juta Lebih Terkumpul hingga Juni 9 Slot Tambahan! PHBI Fakfak Akomodir Tim Baru di Turnamen Muharram CUP 1447 H Catat! Harga BBM Non-Subsidi Pertamina Naik Mulai Juli 2025 Kapolres Fakfak Ajak Jajaran Refleksi Diri di Hari Bhayangkara: Jadikan Kelemahan sebagai Kekuatan Upacara Hari Bhayangkara: Kapolres Fakfak Bacakan Pesan Kapolda, Serukan Polisi Lebih Humanis Kejutan Manis dari Danrem 182/JO untuk Polres Fakfak di Hari Bhayangkara ke-79

Opini

Krisis Kepemimpinan di HMI Cabang Fakfak: Hambatan dalam Pengkaderan dan Masalah Lainnya

badge-check


					Krisis Kepemimpinan di HMI Cabang Fakfak: Hambatan dalam Pengkaderan dan Masalah Lainnya Perbesar

Oleh : Arif Arya Lutfi Sanaky

Mantan Ketua Umum HMI Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak

(Periode 2021-2022)

EMBARANMEDIA.COM – Krisis kepemimpinan yang melanda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Fakfak telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini tidak hanya menghambat proses pengkaderan yang merupakan jantung dari regenerasi organisasi, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah lain yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan HMI di Kabupaten Fakfak.

Salah satu isu utama yang muncul adalah ketidakaktifan para pemimpin HMI Cabang Fakfak. Ketidakmampuan mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik menyebabkan banyak agenda organisasi yang terbengkalai. Pengkaderan, yang seharusnya menjadi prioritas utama untuk membentuk kader-kader yang berkualitas, justru terabaikan. Banyak calon anggota HMI yang kehilangan minat dan semangat untuk berproses di HMI,  anggota aktif juga mengalami kekecewaan yang mendalam dan kehilangan motivasi untuk terus berkontribusi dalam organisasi.

Kepemimpinan yang ada saat ini merupakan hasil dari pemilihan yang tidak sehat. Pemimpin tidak dipilih berdasarkan kapasitas dan emosionalnya, melainkan berdasarkan kepentingan dan paksaan segelintir orang. Akibatnya, banyak keputusan yang tidak sesuai dengan prinsip dan tujuan organisasi, serta pengelolaan yang tidak efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin saat ini sebenarnya tidak layak untuk memimpin HMI Cabang Fakfak.

Selain itu, cara pengelolaan organisasi yang semaunya tanpa memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HMI semakin memperburuk situasi. Pemimpin HMI Cabang Fakfak sering membuat keputusan sepihak tanpa melalui musyawarah dan mufakat. Ini menciptakan ketidakpuasan dan keresahan di kalangan anggota.

Program kerja yang dijalankan pun tidak jelas arahnya. Rencana yang seharusnya menjadi panduan bagi seluruh anggota seringkali tidak terlaksana dengan baik. Ketidakjelasan ini menyebabkan kebingungan di kalangan anggota yang berdampak pada produktivitas dan efektivitas organisasi.

Salah satu peristiwa yang sangat disayangkan adalah konferensi yang seharusnya sudah dilakukan hingga saat ini belum juga terlaksana. Panitia Pelaksana Sudah di betuk secara De Facto beberapa Minggu yang lalu namun SK panitia sampai sekarang belum juga ada kabar. Tidak ada perhatian dari pengurus HMI Cabang Fakfak, padahal ini merupakan kewajiban pengurus cabang untuk segera melaksanakan Konferensi Cabang. Ketua cabang sibuk dengan urusan pribadinya sehingga mengesampingkan urusan organisasi. Hal ini membuat para kader putus semangat dan kecewa. Ketidakmampuan pemimpin dalam mengatur waktu dan prioritas menunjukkan lemahnya komitmen mereka terhadap HMI.

Komunikasi dan koordinasi antar pimpinan juga berjalan kacau. Banyak keputusan dan informasi yang tidak disampaikan dengan baik, sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakharmonisan dalam kepemimpinan. Situasi ini memperburuk kondisi HMI Cabang Fakfak yang seharusnya berfungsi sebagai wadah untuk berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi secara efektif.

Krisis ini juga menimbulkan dampak lanjutan yang cukup serius. Program-program kerja yang sudah direncanakan tidak dapat berjalan sesuai jadwal. Kegiatan yang seharusnya menjadi wadah pengembangan diri dan intelektual para anggota terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan. Ini jelas merugikan para anggota yang telah menginvestasikan waktu dan energi mereka untuk kemajuan HMI.

Tidak hanya itu, citra HMI Cabang Fakfak di mata masyarakat juga ikut tercoreng. Sebagai organisasi mahasiswa yang seharusnya menjadi teladan dalam hal kepemimpinan dan integritas, situasi ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar tentang kapasitas dan komitmen para pemimpin HMI Cabang Fakfak.

Untuk mengatasi krisis ini, perhatian dan keterlibatan dari alumni HMI dalam hal ini Korps Alumni HMI (KAHMI) sangat diharapkan. Alumni tidak diharapkan untuk mengintervensi masalah ini, namun lebih kepada menjadi mediator yang dapat membantu melihat dan menyelesaikan masalah yang terjadi di internal HMI agar tidak berlarut-larut dalam masalah yang merugikan banyak anggota HMI. Pengalaman dan kebijaksanaan alumni dapat menjadi pendorong untuk menemukan solusi yang tepat dan mengembalikan semangat serta arah organisasi.

Dalam menghadapi krisis ini, langkah-langkah konkrit dan cepat perlu segera diambil. Evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan saat ini harus dilakukan. Jika perlu, dilakukan pergantian kepemimpinan agar HMI Cabang Fakfak dapat kembali berjalan sesuai dengan visi dan misinya. Selain itu, penting bagi seluruh anggota terutama Ketua-ketua Komisariat Se-Cabang Fakfak untuk lebih aktif dalam mengawal dan mengawasi jalannya organisasi, memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil selalu berdasarkan musyawarah dan sesuai dengan AD/ART HMI.

Semoga dengan adanya perbaikan dalam kepemimpinan dan dukungan dari para alumni (KAHMI) sebagai mediator, HMI Cabang Fakfak dapat kembali menjadi organisasi yang solid dan mampu mencetak kader-kader yang berkualitas, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa terkhususnya untuk masyarakat Kabupaten Fakfak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serangan AS ke Iran Ancam perdamaian Dunia

22 Juni 2025 - 19:02

Fakfak Butuh Prioritas: Bukan Kendaraan Dinas Yang Berlebihan

1 Mei 2025 - 19:01

Mengelola Dana OTSUS Papua Jangan Macam Menggarami Air Laut

27 April 2025 - 17:08

Persoalan Honorer Non Data Base di Fakfak, Samad Rumalolas Minta Pemda Segera Cari Solusi

22 April 2025 - 10:03

Samad Rumalolas Soroti Marak Terjadi Kenakalan Pelajar di Fakfak: Minta Pemda Fakfak Efektifkan Perda Miras

19 April 2025 - 13:17

Trending di Opini
WhatsApp
error: