EMBARANMEDIA.COM, SAMARINDA – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Fakfak tampil aktif dalam Kongres Nasional GMKI ke-XXXIX yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam forum tertinggi organisasi itu, GMKI Fakfak tak hanya menyuarakan sikap kritis terhadap dinamika internal, tetapi juga membawa isu strategis yang menyentuh kepentingan daerah.
Ketua BPC GMKI Fakfak, Selantinus Daniel Entamoin, saat menyampaikan tanggapan terhadap laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat GMKI, menyoroti pentingnya evaluasi internal demi keberlangsungan organisasi.
“Dinamika internal adalah hal wajar dalam organisasi, tapi jangan dibiarkan berlarut. Kita harus bersama-sama memperbaikinya agar tidak menjalar ke tingkat cabang,”ujar Selantinus pada sabtu (24/5/2025).
Tak hanya itu, GMKI Fakfak juga menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis dalam kongres. Salah satunya adalah mendorong Pengurus Pusat yang baru untuk memperkuat PDSPK (Program Diseminasi dan Sosialisasi Pembinaan Kader) di seluruh cabang sebagai upaya penguatan kaderisasi.
Isu daerah pun menjadi sorotan penting. GMKI Fakfak menyuarakan dukungan penuh terhadap perjuangan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah atau yang dikenal dengan sebutan Bomberay Raya. Wilayah ini meliputi Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, dan Teluk Bintuni.
“Ini adalah perjuangan kami di forum kongres kali ini. Kami berharap GMKI secara nasional juga turut mendukung terbentuknya Provinsi Papua Barat Tengah,” tegas Selantinus dengan nada penuh semangat.
Menutup penyampaiannya, Selantinus mengajak seluruh kader GMKI se-Indonesia untuk memilih pemimpin pusat secara bijak demi masa depan organisasi.
“Gunakan hati dan nurani dalam memilih pemimpin. Perjalanan kita masih panjang, dan kita butuh pemimpin yang mampu membawa GMKI ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (EM/Red).