Menu

Mode Gelap
44 Mahasiswa Fakfak Resmi Dilepas, Siap Lanjutkan Studi Lewat Program ADIK 2025 Pemda Fakfak Gelar Rapat Persiapan Peringatan 665 Tahun Masuknya Islam di Tanah Papua Penutupan Muharram Cup 2025: Bupati Fakfak Ajak Pemuda Jadi Generasi Tangguh dan Sportif Seppy Kareth: Tanpa Kompetisi dan Fasilitas Memadai, Futsal Fakfak Sulit Berkembang Meriahkan HUT ke-80 RI, Kampung Werba Utara Bentangkan Bendera Merah Putih 35 Meter Nuri FC Juara Muharram Cup 2025, Turnamen Ditutup dengan Semangat Sportivitas

Maluku Terkini

Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku

badge-check


					Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku, (Foto: EM/Adli Maswain). Perbesar

Tolak Tambang PT BBA, Mahasiswa Kei Gelar Aksi Cakalele di Depan DPRD Maluku, (Foto: EM/Adli Maswain).

EMBARANMEDIA.COM, KOTA AMBON  Ratusan mahasiswa asal Kepulauan Kei yang tergabung dalam Aliansi Soa Maluku atau Solidaritas Anak Maluku menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (16/06/2024).

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap aktivitas penambangan batu kapur oleh PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) di Ohoi (Desa) Nerong, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.

Aksi damai ini dimulai dari Kantor Gubernur Maluku dan berakhir di depan Kantor DPRD Provinsi Maluku. Massa aksi menyuarakan keprihatinan atas keberadaan perusahaan tambang yang dinilai merusak lingkungan dan tidak mengantongi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta tidak memiliki izin dari masyarakat adat setempat.

Jenderal Lapangan aksi, Fadel Notanubun, menegaskan bahwa penambangan batu kapur di wilayah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2024 dan telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

“Kami masyarakat adat di Kei Besar menolak keras kegiatan penambangan batu kapur. Aktivitas ini mengganggu keseimbangan alam dan telah menyebabkan banjir di wilayah adat kami,” tegas Fadel dalam orasinya.

Fadel juga mengkritisi sikap Gubernur Maluku yang sebelumnya telah mengunjungi lokasi perusahaan, namun dinilai tidak mengambil langkah tegas.

“Sebagai warga Kei, kami mempertanyakan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat adat,” lanjutnya.

Dari pantauan wartawan embaramedia.com, setelah beberapa jam menyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur Maluku, massa kemudian melanjutkan aksinya ke depan Kantor DPRD Provinsi Maluku.

Dalam momen simbolik, dua orang dari massa aksi tampil di tengah kerumunan dan melakukan tarian Cakalele sebagai bentuk pernyataan budaya dan simbol penegasan sikap kepada pemerintah.

Menutup orasi, massa menyerukan

Pernyataan Tegas:

“Kami tolak perampokan terhadap tanah leluhur. Jangan biarkan para penjilat merusak tanah kami”.

Jurnalis : Adli Maswain
Editor     : Redaksi Embaranmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bronjong Jebol, Banjir Besar Rendam Dusun Fatiban di Waesama

2 Juli 2025 - 16:35

Pemerintah Kota Ambon Raih Opini WDP, Walikota: Ini Jadi Motivasi untuk Lebih Baik

26 Juni 2025 - 15:17

Dari Kampus ke Kampung: Mahasiswa UGM dan Unpatti Siap Bangun Desa

26 Juni 2025 - 12:36

Polemik Pasar Batu Merah dan Air Kuning, Gunawan Muchtar Disorot Aktivis Muda Ambon

26 Juni 2025 - 07:56

Langkah Awal yang Diberkahi: KKN Unpatti dan UGM di Desa Disuk

24 Juni 2025 - 20:59

Trending di Maluku Terkini
WhatsApp
error:

https://rumahrapi.co.id/

https://rumahrapi.co.id/slot%20gacor

https://embaranmedia.com/data/

https://dmagroups.com/sources/

PG99

PG99

PG99

PG99

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor