EMBARANMEDIA.COM, SERAM BAGIAN BARAT – Masyarakat Buano Utara tampak antusias menyambut kedatangan Basudara Gandong dari Oma (Saudara Tengah) dan Ulat (Saudara Bongso), dalam rangka pengantaran atap masjid sekaligus prosesi pemasangan atap Masjid Buano Utara, Senin (16/06/2025).
Haris Nurlette, saat diwawancarai oleh media, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antara saudara-saudara Gandong, agar tetap terjalin dengan baik. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai adat dan budaya, sesuai dengan perjanjian yang telah diwariskan oleh leluhur.
“Namun tujuan utama dari acara ini adalah pemasangan atap Masjid Buano yang terletak di Seram Bagian Barat,” tambah Haris.
Yang paling berkesan dari acara tersebut, menurut Haris, adalah meskipun para saudara Gandong tinggal berjauhan, rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka tidak pernah pudar.
Selain Haris, seorang warga perempuan bernama Armia Tuhuteru juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan, disertai dengan berbagai prosesi adat istiadat yang khas dari Negeri Buano Utara.
Sejak pagi hingga malam hari, telah dilaksanakan prosesi adat penjemputan Gandong Ade dari Ulat (Pulau Saparua). Prosesi ini menjadi simbol bahwa ketiga kampung tersebut – Buano, Oma, dan Ulat – merupakan saudara kandung (Gandong). Prosesi berlangsung lancar, mulai dari pemasangan kain merah oleh tetua marga Tamalene kepada Bapak Raja Ulat, hingga mereka memasuki rumah mahu (Palirone).
“Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar,” ujar Armia.
Pada hari Selasa, 17 Juni 2025, akan dilanjutkan dengan prosesi penjemputan saudara dari Oma, yang berasal dari Pulau Haruku.
Kemudian, tepat pada tanggal 18 Juni 2025, akan berlangsung prosesi inti dari seluruh rangkaian acara ini. Di momen puncak tersebut, ketiga saudara Gandong – Buano, Oma, dan Ulat – akan berkumpul sebagai wujud persaudaraan yang kokoh dan abadi.
Jurnalis : Adli Maswain || Editor : Redaksi Embaranmedia