EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Nama Paulus Hegemur kini ramai diperbincangkan di media sosial. Pemuda asal Kabupaten Fakfak, Papua Barat, ini mendadak viral setelah kisahnya ditayangkan dalam podcast Embaran Bacarita. Bukan tanpa alasan—Paulus, seorang mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), berhasil mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) buatannya sendiri yang ia beri nama “Polinef”.
Selama enam bulan, di tengah keterbatasan dan jauh dari sorotan dunia teknologi nasional, Paulus merancang dan meluncurkan tiga versi AI: Polinef 1.0, 2.0, dan yang terbaru, Polinef 3.0. Inovasinya bukan hanya mengagumkan, tapi juga menjadi simbol semangat dan daya juang anak muda Papua yang tak mau kalah bersaing di era digital.
“AI lebih cepat dari tumbuhan, lebih cepat dari manusia,” ujar Paulus dalam cuplikan podcast yang telah ditonton ribuan kali di Akun Embaran Bacarita. Ucapannya yang sederhana namun penuh makna itu seolah mencerminkan visi besarnya terhadap masa depan teknologi.
Video berdurasi enam menit tersebut langsung menyebar luas di TikTok, Facebook, hingga Instagram. Potongan-potongan wawancara Paulus menginspirasi banyak warganet, yang tak henti-hentinya memberikan komentar dukungan. Banyak dari mereka mengaku tersentuh dan termotivasi oleh kisahnya.
Menariknya, perjalanan ini belum selesai. Paulus kini tengah mempersiapkan versi lanjutan dari Polinef—AI yang rencananya akan dilengkapi dengan kemampuan pengenalan suara dan bahasa. Lebih dari sekadar proyek pribadi, sistem ini juga akan menjadi Tugas Akhirnya di kampus.
Kisah Paulus Hegemur bukan hanya tentang teknologi. Ini adalah kisah tentang mimpi, keberanian, dan keyakinan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Nantikan dam Nonton selengkapnya di Channel YouTube Official Embaranmedia
Jurnalis : Ismail Weripang || Editor : Redaksi Embaranmedia