EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Fakfak, Mohammad Patiran, menegaskan bahwa proses seleksi Beasiswa Afirmasi tahun 2025 telah dilakukan secara transparan dan menyeluruh. Ia membantah adanya isu bahwa terdapat peserta yang bukan Orang Asli Papua Fakfak (OAPF).
“Intinya saya mau tegaskan bahwa seleksi afirmasi di Fakfak sudah sangat transparan, dan yang lolos benar-benar anak Fakfak. Informasi yang beredar bahwa ada peserta yang bukan OAPF itu tidak benar. Misalnya, marga Toha — ibunya bermarga Biarpruga dari Kampung Sekru, yang jelas merupakan OAPF,” tegas Mohammad Patiran kepada wartawan embaranmedia.com dihalaman Kantor Bupati Fakfak, Selasa (2/7/2025) pagi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengumuman seleksi tahun ini juga dilakukan secara terbuka. Namun, ada perubahan teknis dalam proses pengumuman dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Berbeda dengan tahun 2023 lalu, di mana hasil seleksi diumumkan melalui SK dan daftar nama kelulusan, tahun 2025 ini mengikuti instruksi langsung dari Kementerian. Peserta mengecek secara mandiri, jika namanya muncul berarti lulus,” jelasnya.
Mohammad Patiran juga menegaskan bahwa proses seleksi ini sepenuhnya merupakan wewenang Kementerian Pendidikan dan bukan keputusan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Fakfak.
“Afirmasi tahun 2025 ini mencatat sebanyak 124 peserta yang telah kami input. Namun, kuota untuk Fakfak belum kami ketahui, karena masih menunggu penetapan dari Kementerian Pendidikan. Tugas kami hanya menginput data dan mengirimkannya ke kampus serta ke kementerian. Penentu kelulusan adalah pihak kementerian,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Disdikpora tidak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang lulus atau tidak.
“Sekalig lagi kewenangan kami hanya sampai pada proses input data ke sistem. Setelah itu, semua ditentukan oleh kementerian dan masing-masing perguruan tinggi,” tutup Patiran.
Jurnalis: AZT || Editor: Redaksi Embaranmedia