EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Dua pilar megah kini berdiri kokoh di pintu masuk Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak. Pilar yang disebut sebagai Pilar Tifa Pala dan Pilar Pengikat Satu Tungku Tiga Batu ini tidak hanya menambah nilai estetika kantor, tetapi juga hadir sebagai simbol identitas daerah sekaligus penguat brand Fakfak sebagai Kota Pala dan Kota Satu Tungku Tiga Batu.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menjelaskan bahwa pembangunan dua pilar ini menelan anggaran sebesar Rp 34,7 juta yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2025.
“Selain memperindah tampilan kantor dan menjadi penanda fisik lokasi, pilar ini juga mengandung makna mendalam sebagai representasi filosofi, nilai, dan citra Fakfak di ruang publik,” ungkapnya.
Pilar ini merepresentasikan falsafah hidup masyarakat Fakfak: agama, adat, dan pemerintah—tiga unsur yang harus berdiri seimbang untuk menopang kehidupan bersama. Filosofi ini juga dimaknai sebagai wujud kerukunan antarumat beragama yang menegaskan semangat persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan dalam keberagaman.
Ketiga unsur tersebut divisualisasikan melalui warna hijau, biru, dan kuning, yang diikat dengan warna putih sebagai simbol pemersatu. “Pilar ini menjadi pengingat bahwa kekuatan dan kesejahteraan Fakfak hanya dapat dicapai bila ketiganya berjalan seimbang,” ujar Widhi.
Sementara itu, Pilar Tifa Pala menggabungkan simbol budaya dan sumber daya khas Fakfak. Tifa, alat musik tradisional, dipadukan dengan pala sebagai komoditas unggulan daerah. Perpaduan keduanya mencerminkan kekuatan struktur sosial, kekayaan budaya, serta potensi alam Fakfak.
Dalam konteks branding daerah, pilar ini menggambarkan fondasi identitas Fakfak yang berakar pada tradisi (tifa), sumber daya lokal (pala), dan prinsip sosial yang kokoh (pilar).
Kehadiran kedua pilar ini diharapkan tidak hanya mempercantik wajah kantor, tetapi juga menjadi simbol harmoni, keberlanjutan, serta media promosi daerah. “Pilar ini adalah penanda sekaligus pengingat bahwa kekuatan Fakfak terletak pada persatuan dalam keberagaman,” tutup Widhi.
Penulis : Arya Sanaky || Editor : Redaksi Embaranmedia







