EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait dugaan pasien keracunan setelah mengonsumsi beras SPHP 5 kilogram, pihak RSUD Fakfak akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Direktur RSUD Fakfak, Farid Mahubessy, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menyebut pasien yang sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bukan mengalami keracunan beras, melainkan hanya gangguan pencernaan ringan.
“Informasi yang beredar bahwa pasien dirawat karena keracunan beras SPHP itu terlalu dini disimpulkan. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, pasien hanya mengalami gangguan pencernaan,” ujar Farid kepada Awak Media, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, pihak RSUD Fakfak telah melakukan pengecekan langsung terhadap lima pasien yang sempat masuk ke IGD — dua orang pada malam hari dan tiga lainnya pada pagi hari. Setelah mendapatkan perawatan medis, seluruh pasien telah diperbolehkan pulang dan kini dalam kondisi membaik.
Farid menjelaskan bahwa diagnosa penyakit pasien murni berdasarkan pemeriksaan medis, bukan asumsi.
“Kami tidak pernah menyatakan bahwa pasien mengalami keracunan karena beras atau bahan makanan tertentu. Dokter menentukan penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan yang objektif,” jelasnya.
Ia juga menyayangkan beredarnya isu yang terlanjur meresahkan masyarakat Fakfak. Menurutnya, tenaga medis di RSUD Fakfak berkomitmen penuh memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan tidak terlibat dalam spekulasi.
“Kami berharap masyarakat tidak panik atau khawatir berlebihan. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien mengalami gangguan pencernaan yang kemungkinan berasal dari makanan yang dikonsumsi, seperti sayur gedi dan lainnya,” tuturnya.
Dengan klarifikasi ini, RSUD Fakfak menegaskan bahwa tidak ada pasien yang mengalami keracunan akibat beras SPHP 5 Kg, dan masyarakat diminta tetap tenang serta bijak dalam menerima informasi di media sosial.
Penulis: Arya Sanaky || Editor: Redaksi Embaranmedia







