Embaranmedia.com, FAKFAK – Politeknik Negeri Fakfak menggelar Focus Group Discussion (FGD) Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Provinsi Papua Barat, di Hotel Grand Papua Lantai 5, Selasa (16/01/2024).
Bupati Fakfak melalui Asisten I Setda, Arif Husain Rumagesan mengapresiasi Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri yang berkolaborasi dengan LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia atas penyelenggraan FGD ini.
“Semoga Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Sumber Daya Alam Berbasis Kewilayahan dapat menghasilkan kajian yang komprehensif, yang dapat menjadi bagian rencana strategis Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam upaya mencari solusi gap supply dan demand antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri,”ujar Arif Rumagesan dalam sambutannya.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki arti penting bagi terselenggaranya pendidikan yang terukur dan tepat sasaran yang mampu menjawab kebutuhan dunia industri.
Arif Rumagesan berharap kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan stakeholder terkait serta dunia usaha dan industri mampu menumbuhkan inovasi berbasis potensi daerah yang kemudian diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi Indonesia.
“Momentum pendidikan vokasi untuk turut ambil bagian dalam pembangunan ekonomi daerah diperkuat dengan hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Melalui Perpres ini, terbentuklah Strategi Nasional Pendidikan dan pelatihan Vokasi, serta Tim Koordinasi Nasional Vokasi Nasional (TKNV) dan Tim Koodinasi Vokasi Daerah (TKDV),”jelasnya.
Saat ini vokasi tidak hanya digerakkan oleh kebijakan pusat, tetapi juga oleh Pemerintah Daerah dan Kadin Daerah, salah satu yang menjadi poin pada transformasi ini adalah dengan mengubah pendekatan dari supply driven menjadi demand driven.
“Permasalahan pendidikan di Papua Barat menjadi tugas bersama, yang harus diselesaikan secara kolaboratif, melalui serangkaian evaluasi kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik, pemberian sertifikasi kompetensi bagi siswa, serta peluang seluas-luasnya untuk magang di dunia industri,”kata Arif Rumagesan.
Lanjut Arif membeberkan, langkah-langkah kebijakan yang diambil dalam mensolusikan permasalahan tersebut harus dilakukan analisis dan kajian secara mendalam dan melalui Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Sumber Daya Alam Berbasis Kewilayahan ini diharapkan dapat menghasilkan kajian yang komprehensif, yang dapat menjadi bagian rencana strategis pemerintah provinsi Papua Barat dalam upaya mencari solusi gap supply dan demand antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri.
“Pada era saat ini kita tidak bisa hanya menuntut secara sepihak kepada dunia usaha agar memberikan ruang sebesar-besarnya bagi SDM lokal, namun kita harus berupaya bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang pantas dan berkesesuaian dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,”tandasnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Fakfak, Muh. Subhan, S.ST., M.T menyampaikan bahwa Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah dilaksanakan Dalam rangka mewujudkan keselarasan melalui kemitraan yang sinergis antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan di daerah.
“Program ini juga ditujukan untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, terutama untuk memperkuat kinerja Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). Politeknik Negeri Fakfak yang bertindak sebagai pengampu program adalah Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan membentuk konsorsium riset bersama UNIPA, Polbantan, dan Politeknik Langguru Kaimana,”kata Subhan.
Lebih lanjut Subhan menjelaskan, dalam pelaksanaannya, konsorsium ini melibatkan mitra diantaranya Pemerintah Provinsi, SMK, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), komunitas masyarakat, dan media massa.
“Program ini tentunya menjadi jembatan, komunikasi dan kerjasama perguruan tinggi dengan Pemerintah Daerah yang memberi peluang yang lebih luas bagi pemerintah daerah/provinsi untuk mengelola segala sumberdaya yang ada didaerah,”katanya.
Subhan juga menambahkan, Perguruan tinggi vokasi dan PT lainnya yang ada di Papua Barat dapat menjadi mitra strategis dalam berbagai bentuk dan kepentingan, kerjasama dapat dikembangkan dalam bentuk bantuan pakar dan ahli dan penelitian yang berkelanjutan serta kegiatan lain dalam rangka mengembangkan dan membangun Papua Barat. (EM/RBW)