Embaranmedia.com, FAKFAK – Disela-sela Kunjungan Kerja Bupati Fakfak, Untung Tamsil di Distrik Bomberay dan Tomage pada Jumat 19 Januari 2024, Bupati Fakfak memperoleh masukkan masyarakat terkait usaha Kebun Masyarakat di SP 2 Wasa Mulya Tomage yang telah di tanami Tebu dan sudah produk menjadi Gula merah Tebu yang dipasarkan di Fakfak dan sekitarnya.
Atas masukkan tersebut, Bupati Fakfak secara cepat memerintah Dinas Perkebunan untuk turun lapangan dan mengecek keberadaan informasi tersebut.
Kepada media ini, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widi Asmorojati, ST, MT, membenarkan bahwa diperintah menghadap langsung untuk mengecek kebun tersebut.
“Setelah kami diberikan petunjuk oleh Bapak Bupati Fakfak Untung Tamsil Saat langsung kami mendatangi lokasi dan mengintervensi pekebunnya. Benar bahwa usulan Masyarakat kepada Bupati teryata benar apa adanya,”kata Widhi kepada media ini via Whatshaap, Sabtu (20/01/2024).
Widhi menjelaskan bahwa Kebun Tebu yang dimaksudkan milik kelompok Pekebun Bapak. Cipto yang tinggal langsung di rumah kebun. Telah mengusahakan tanaman tebu hampir 4 tahun lebih mengusahakan tanaman ini di lahan 1,5 ha dan telah memproduksi Gula merah Tebu dan Sari Tebu sebagai minuman segar yang di jual di distrik Bomberay Tomage dan juga sudah dipasarkan di pedagang di Fakfak.
“Atas dasar kondisi ini, kami memastikan bahwa diakui Khusus tanaman tebu yang menjadi salah satu komoditi Perkebunan belum disuport oleh Dinas, sehingga dengan melihat kebun tebu yang ada ini, perlu untuk di support,”ujar Plt. Kadisbun Fakfak.
“Memang kita tau betul bahwa hampir semua kebun Masyarakat terutama Masyarakat lokal pasti di tanam tebu, namun jumlahnya tidak seberapa, biasanya kebutuhan hanya sebagai minuman Pelepas dahaga saat bekerja di kebun seharian. Namun untuk produksi dalam skala sedang apalagi homogen di dalam lahan kebun yang sudah di tanam rapi dengan jarak 1,5 meter baru ditemui di SP2 Kampung Warisamulya Tomage, sehingga perlu diintervensi secara baik agar produksi terhadap tanaman ini bisa di kenal di Fakfak sebagai salah satu komoditi andalan di Fakfak,”jelasnya.
Tambah Widhi, apalagi hamparan Bomberay masih sangat luas, memungkinkan untuk dikembangkan secara professional hingga mendatangkan hasil yang maksimal bahkan produk turunan yang maksimal, dan ini perlu untuk di program secara masif agar berhasil.
Nantinya Dinas Perkbunan Fakfak, akan mengakomodir untuk masuk dalam rencana aksi 2025 sesuai dengan kebutuhan kelompok Pekebun Bapak Cipto terutama terkait dengan perluasan lahan kebun Tebu, dukungan terhadap instrument produksi Gula Merah dan Sari Tebu agar menjamin Tingkat produktivitas komoditi Tebu yang ternyata ada di Kabupaten Fakfak.
“Sementara kebutuhan saat ini yang akan di jawab dinas adalah Pupuk dengan membangun hubungan kerja dan komunikasi melalui program CSR dengan PT. Rimbun Sawit Papua yang sudah lansung bersurat kepada JM PT. RSP sehingga dalam waktu dekat segera di bantu pupuk agar tebu segera tumbuh dengan subur dan berproduksi, dan dinas sendiri juga akan membantu peralatan sederhana berupa Wajan besar sesuai permintaan untuk meningkatkan produksi Gula Kelapa,”tandasnya.
Widhi Asmoro Jati Menyatakan, saat ini dinas sedang berupaya menginventarisir lokus komoditi yang sedang di kembangkan oleh Pekebun yang dianggap sebagai komoditi andalan selain Pala sebagai Komoditas unggulan Fakfak.
“Komoditi andalan yang dimaksudkan adalah komoditi Perkebunan yang sangat dekat dan sudah diminat oleh Masyarakat dan sedang dalam proses usaha Masyarakat, karena dengan di dorong Tingkat keberhasilannya lebih terjamin mereka (pekebun) sangat familer mengembangkan,”katanya.
Widhi pun mengatakan, ke depan kita dapat jadikan setiap kampung atau satu wilayah punya produk andalan.
“Satu Kampung Satu Produk yang lebih terfokus dan cepat berhasil,”pungkasnya. (EM/AZT)