EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Segelintir kader HMI Cabang Fakfak melakukan pertemuan terbatas yang diduga ada oknum-oknum dengan memanfaatkan hal tersebut untuk mencapai tujuan politisnya dengan cara mengkritisi kinerja Pemerintah Kabupaten Fakfak lewat pertemuan yang tak jelas arahnya.
Hal ini membuat Sekertaris Umum HMI Cabang Fakfak, Muhammad Ali Rumadaul menilai bahwa ini adalah bagian dari proses pembodohan dan penipuan publik yang dilakukan beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab.
Menurut Ali Rumadaul, dewasa ini berbicara tentang kekuasaan dan politik bukanlah hal yang baru, dikalangan Himpunan Mahasiswa Islam khususnya di kabupaten Fakfak. Akan tetapi sudah menjadi sesuatu yang familiar bahkan sebagian diantara mereka telah menjadi pelaku dalam hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan demikian sebagai seorang Kader HMI persoalan Politik dan kekuasaan bukanlah sebuah tantangan yang berpengaruh terhadap perkembangan HMI. Mengapa Demikian ? Jika kita mengulas Kembali tentang Latar belakang berdirinya HMI dari fase ke fase selalu menjadi episentrum gerakan dan dianggap sebagai kelompok yang kritis, solutif dan inovatif.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, pengaruh politik dan kekuasaan telah merasuki pola pikir Sebagian di antara kader-kader HMI khusunya di cabang Fakfak (2024). Hal ini ditandai dengan kelalaian mereka dalam menjaga independensi HMI dari masalah Politik dan kekuasaan.
Dilansir dari Halaman https: //putraindonews. Com HMI Cabang Fakfak dengan sengaja mengkritisi kinerja Pemerintah Daerah.
“Untuk itu, saya Sebagai Sekretaris Umum HMI Cabang Fakfak, merasa bahwa tindakan yang dilakukan ini adalah bagian dari proses pembodohan dan penipuan publik yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka sengaja menjual Nama baik HMI demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,”tegas Ali Rumadaul kepada embaranmedia.com via Whatshaap, Jumat (26/07/2024).
Sebab, Lanjut Ali mengatakan, kegiatan yang dilakukan tidak berdasar pada mekanisme oraganisasi baik dari sisi informasi, surat-menyurat dan lainnya.
“Saya tidak PRO atau KONTRA sama Pemerintah daerah atau siapun. Kita mau mengkritis atau memberi solusi itu hak masing-masing diri, tapi kalau kita gunakan nama HMI setidaknya ada informasi, ada pemberitahuan, jangan seenaknya bikin kegiatan Emang HMI barang pribadi kalian,”tandas Ali.
Ia pun berharap kepada seluruh Kader HMI di Indonesia, Khususnya di kabupaten fakfak untuk mari sama-sama kita jaga Organisasi ini dengan Baik, jangan gadaikan identitas kita dengan kepentingan yang tidak jelas, apalagi mengotori siklus hidup Organisasi ini.
“Kita ini buah bukan pohon jadi jangan bangga dan sombong apalagi kita ketahui juga bahwa Fakfak ini kota yang damai, kota tentram kota yang selalu menjunjung tinggi budaya satu tungku tiga batu, jangan sampai apa yang kita lakukan bukan menjadi solusi dalam mengatasi masalah justru malah menjadi pemicu masalah yang berdampak pada tatanan kehidupan masyarkat,”ujarnya.
Lebih lanjut Ali berharap, agar kedepan nantinya kita lebih meningkatkan transparansi dan komunikasi, serta mendorong kolaborasi dan teamwork yang baik untuk memahami dan mengelola kekuasaan dan politik dengan bijak agar dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
Penulis : AS
Editor : Redaksi Embaranmedia.com