EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Perkebunan Fakfak memfasilitas pertemuan antara PT. Rimbun Sawit Papua (RSP) bersama PLN Fakfak.
Pertemuan ini berkomitmen untuk membicarakan Potensi Daya Pembangkit Listrik di Fakfak guna mendukung investasi perkebunan Sawit di Bomberay yang saat ini telah berproduksi.
Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, SE, MM sebagai pengambil kebijakan di daerah, yang berlangsung di ruang Rapat Bappeda & Litbang Fakfak pada Senin, ((12/8/24) dengan dihadiri juga oleh beberapa OPD teknis dan kepala distrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan media ini, ada tiga agenda yang dibahas yakni, gambaran potensi daya pembangkit listrik di Fakfak, Produksi CPO & estimasi kebutuhan listrik mendukung Pabrik Sawit dan launching Listrik 24 jam Grid Kampung Mambunibuni-Kriwaswas-Kampung Kinam.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Yohana Dina Hindom menyampaikan, komunikasi dan dukungan terhadap mendorong Fakfak Terang melalui usulan, penyediaan tanah untuk power Listrik hingga ganti rugi tanaman Masyarakat dilakukan Pemda dalam rangka menfasilitasi Listrik masuk hingga ke kampung-kampung, sehingga secara bertahap terpenuhi Listrik pada grid-grid menuju distrik.
“Seperti ke wilayah Sipatanam, Distrik Kokas, Teluk Patipi, dan lain-lain walaupun belum terjawab semua usulan karena ada beberapa kendala. Namun tetap kami opimis untuk selalu membangun komunikasi sehingga akses energi Listrik dapat terpenuhi di seluruh wilayah Fakfak dan peningkatan jam nyala juga bisa dinikmati Masyarakat,”ujar Wakil Bupati Fakfak.
Ia pun mengatakan, Pemkab Fakfak Akan terus bangun komunikasi secara baik dengan pihak PLN, dan tugas pemerintah selalu respon untuk memfasilitasi agar jaringan yang ada secara berkualitas dialiri oleh Listrik untuk Masyarakat.
“Komitmen untuk mewujudkan Fakfak Terang terus kami lakukan dan hadiah di 17 Agustus ini akan siap nyala Listrik 24 jam di Kampung Mambunibuni, Kampung Kriawaswas dan Kampung Kinam hingga akan di ikuti oleh kampung lainnya di Wilayah kabupaten Fakfak,”tandas Wakil Bupati Yohana Hindom akrab disapa Mama Yoh.
Terlihat, dari presentasi pimpinan PT RSP PT. Rimbun Sawit Papua (RSP), M. Thamrin selaku Region Controler Papua disampaikan soal perkembangan produtivitas sawit hingga Juli 2024 sebanyak 6.119 ton lebih sudah di kirim keluar daerah dalam bentuk CPO, kendala-kendala dalam operasional hingga kebutuhan listrik untuk Kawasan pabrik mencapai 1,9 MW lebih.
Sementara dari pihak ULP PLN Fakfak, Rizal menyatakan bahwa khususnya Kawasan bomberay kapasitas Listrik baru tersedia 380 kw dengan beban puncak melayani konsumsi masyarakat hingga 350 KW.
“Oleh karenanya, pertemuan ini akan di lapor ke tingkat atas agar dalam rencana memenuhi kebutuhan untuk kawasan Bomberay bersama opersional Listrik pabrik dapat segera direncanakan dan ditindaklanjuti untuk mendorong investasi energi listrik sehingga kawasan ini bisa terlayani listrik 24 jam dan dukungan terhadap produktivitas pabrik dapat terlayani,”ujar Rizal.
“Terkait dengan rencana Launching Listrik Grid Mambunibuni-Kriawaswas-Kinam di Wilayah Distrik Kokas disepakati dalam rapat ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Agustus besok,”imbuh Rizal.
Selain itu juga, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati menambahkan, inisiasi pertemuan ini Bersama bagian pemerintahan Setda Fakfak dalam rangka mendorong agar dukungan terhadap listrik untuk pembangkit investasi pabrik Sawit dapat masuk dalam grand design investasi di Fakfak dalam memenuhi kebutuhan listrik.
“Kedepan pemanfaatan Listrik untuk kebutuhan investasi seperti Kawasan Pabrik Sawit RSP bisa di peroleh dari PLN, karena dari sisi efisiendan efektifitas manajerial pengelolaan lebih baik ketimbang masing-masing investasi mengusahakan listriknya masing-masing,”kata Widhi.
Lanjutnya lagi, Bila hal ini terlaksana, sangat berpengaruh terhadap penerimaan income daerah jika PLMG yang sedang direncanakan di bangun untuk beroperasi karena sumber gas memperoleh subsidi dari LNG Tangguh untuk pemda Fakfak.
“Karena saat ini Pemda sudah mulai menerima dana bagi hasil sebesar 1 milyard saat pabrik sawit dalam konstruksi dan jika didorong dengan meningkatkan produktivitas hasilnya dipastikan penerimaan DBH untuk Fakfak juga akan mengalami peningkatan setiap tahunnya, demikian bila ditambah atau di support oleh listrik negara bekerjasama dengan Pemda maka potensi memperoleh hasil ganda penerimaan daerah akan meningkat pula,”jelas Widhi.
Tambahnya, namun yang terpenting adalah energi Listrik secara optimal dapat terlayani meluas di Fakfak untuk meningkatkan elektriklisasi Listrik di Fakfak untuk kepentingan Masyarakat.
Penulis : AZT
Editor : Redaksi Embaranmedia.com