Menu

Mode Gelap
Kunjungi Fakfak, Gubernur Dominggus Mandacan: Forkolimasi Jadi Perekat Kerukunan di Papua Barat Temukan Pesona Alam Fakfak Papua Barat: Reptil Eksotis dan Burung Surga Menantimu! Pohon Tumbang Tutup Jalan Utama di Depan Pelabuhan Polairud, BPBD Fakfak Bertindak Cepat Program Pala Unggul Tancap Gas, Dinas Perkebunan Fakfak Kejar Dana ABT Seruan Pemuda Fakfak: Serius Tangani Pendidikan Gratis Sesuai UU Otonomi Khusus Satlantas Polres Fakfak Siaga Penuh Amankan Jalur Terdampak Pohon Tumbang

Papua Barat

HMI Sorong Kecam Kekerasan dalam Aksi Mahasiswa di Kampus UNIMUDA

badge-check


					HMI Sorong Kecam Kekerasan dalam Aksi Mahasiswa di Kampus UNIMUDA Perbesar

EMBARANMEDIA.COM, SORONG — Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) di halaman kampus pada Rabu sore, 21 Mei 2025, berujung ricuh. Kericuhan dipicu oleh penolakan massa aksi terhadap rencana pengalihan Gedung Malak menjadi Fakultas Kedokteran, yang membuat mahasiswa penghuni gedung tersebut terpaksa dipindahkan.

Di tengah kekacauan itu, terjadi aksi pengeroyokan terhadap salah satu mahasiswa yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Taufik. Ia mengaku menjadi korban pemukulan dan menduga kuat bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh provokasi dari seorang oknum dosen.

“HMI tidak akan tinggal diam. Ini bukan soal pribadi, tapi sudah menyangkut marwah organisasi dan dunia akademik. Apalagi, kalau benar ada dosen yang menjadi dalangnya,” ujar Taufik kepada wartawan.

Ketua Umum HMI Cabang Sorong, Mukhlis Rumadan, mengecam keras insiden tersebut. Ia menilai tindakan pengeroyokan sebagai bentuk premanisme yang tak pantas terjadi di lingkungan kampus.

“Kalau dunia akademik dirusak oleh tindakan-tindakan brutal seperti ini, apalagi melibatkan oknum pendidik, maka ini adalah alarm bahaya. Kami akan menempuh jalur hukum,” tegas Mukhlis.

HMI Sorong, lanjutnya, telah melakukan audiensi dengan pihak kepolisian dan mendorong aparat penegak hukum (APH) untuk segera menangkap para pelaku, termasuk pihak yang diduga menjadi provokator.

“Kami minta polisi bertindak cepat. Jangan sampai premanisme tumbuh subur di kampus. Ini mencoreng nilai-nilai pendidikan itu sendiri,” tambahnya.

Mukhlis juga mendesak Rektor UNIMUDA, Dr. Rustamaji, untuk segera mencopot oknum dosen yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Menurutnya, seorang dosen seharusnya menjadi teladan, bukan justru menjadi pemicu pertikaian di tengah mahasiswa. (EM/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kunjungi Fakfak, Gubernur Dominggus Mandacan: Forkolimasi Jadi Perekat Kerukunan di Papua Barat

16 Juli 2025 - 18:42

Polda Papua Barat Selidiki Tambang Ilegal Waserawi, Warga Diimbau Tetap Tenang

8 Juli 2025 - 15:21

Cyrillus Adopak Jadi Pilihan Resmi Gereja Katolik Fakfak Gantikan Kursi MRPB

24 Juni 2025 - 08:13

Kunjungi Pos Satgas di Kaimana, Kolonel Irwan Budiana Tekankan Sinergi dan Keamanan

16 Juni 2025 - 08:41

Terobosan Baru! Polda Papua Barat Gelar Coaching Clinic Forensik untuk Penyidik Polres Fakfak

4 Juni 2025 - 20:53

Trending di Papua Barat
WhatsApp
error: