EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kampung Nemewikarya kembali menggelar upacara bendera di Pulau Tubir Seram. Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan kampung sejak tahun 2019.
Itu disampaikan Kepala Kampung Nemewikarya, Zainal Abidin Hindom, saat diwawancarai oleh Embaranmedia.com di depan Kantor Distrik Fakfak Tengah, Selasa (30/07/2025).
Menurut Kepala Kampung, pelaksanaan upacara di Pulau Tubir Seram merupakan bentuk penghormatan dan kekompakan masyarakat dalam memaknai kemerdekaan.
“Kegiatan 17 Agustus ini sudah menjadi agenda rutin kami di kampung, dan untuk upacara di Pulau Tubir Seram, tahun ini merupakan tahun kelima kami melaksanakannya. Setiap tahun, kami selalu menyelenggarakan upacara di sana,” ujarnya.
Selain upacara bendera, pemerintah kampung juga menyiapkan berbagai perlombaan yang terbuka untuk seluruh warga. Perlombaan tersebut mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat kampung.
“Lombanya beragam, mulai dari lomba kebersihan RT, panjat pinang, makan kerupuk, hingga lomba khusus anak-anak seperti gigi sendok,” tambah Kepala Kampung.
Tidak hanya untuk anak-anak, perlombaan juga diselenggarakan bagi orang dewasa, termasuk tarik tambang yang diikuti oleh pria dan wanita. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antarwarga serta menumbuhkan semangat kerja sama yang lebih kuat dalam kehidupan sehari-hari di kampung.
Selain perayaan kemerdekaan, Kepala Kampung juga menyinggung program bantuan bahan pangan yang telah diterima warganya. Kampung Nemewikarya menjadi salah satu penerima bantuan beras dari pemerintah, yang disalurkan kepada warga sesuai data yang tercatat di kampung.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan pangan yang telah diterima masyarakat. Semoga ke depan bantuan seperti ini terus berlanjut, terutama bagi warga yang sangat membutuhkan,” tambahnya.
Menutup wawancara, Kepala Kampung menitipkan pesan khusus kepada generasi muda agar terus menjaga semangat kebangsaan dan menjadi warga kampung yang bertanggung jawab.
“Harapan saya, anak-anak muda bisa menjadi warga yang ‘bissami in’, yang artinya mampu menjaga kampung, membawa perubahan positif, dan menjadi contoh bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Jurnalis: Ramli Rumbati || Editor: Redaksi Embaranmedia