EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) kembali bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Dakwah Nyata (KKDN) di wilayah Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak. Program ini secara resmi dilepas pada Kamis, 14 Agustus 2025, dan merupakan tahap ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2018 dan 2019.
KH. M. Fadzlan Rabbani Al-Garamatan, pendiri AFKN, menjelaskan bahwa program yang mereka sebut sebagai Kuliah Kerja Dakwah Nyata bertujuan membantu pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia di kampung, baik dari kalangan generasi tua maupun muda.
“Agar mereka dapat berkumpul, berinteraksi, dan mempelajari ilmu yang dibawa para mahasiswa dari hasil pendidikan yang mereka tempuh,” ujarnya kepada awak media di winder tuaere, Kamis (14/08/2025).
Lebih dari sekadar pembelajaran, program ini juga menumbuhkan semangat kebangsaan dan fokus pada peningkatan keterampilan masyarakat. Salah satu kegiatan utama yang akan dijalankan adalah pelatihan pembuatan tempe, yang dipusatkan di Teluk Patipi. Hasil produksinya akan dijual dengan harga terjangkau, bekerja sama dengan ibu-ibu PKK, pemerintah daerah, dan AFKN, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Fakfak.
Fadzlan menegaskan bahwa AFKN senantiasa berupaya mencari solusi bersama pemerintah daerah—baik kabupaten, kota, maupun provinsi—untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tidak ada tujuan politik. Murni semata-mata menjalankan ajaran agama yang memerintahkan kita berbuat baik kepada sesama manusia,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun AFKN berasal dari Fakfak, gerakannya telah meluas ke berbagai wilayah Indonesia.
“Boleh jadi ada orang Jawa mengajar di Papua, atau sebaliknya, orang Fakfak ke Jawa, Sulawesi, Kalimantan, NTT, NTB, bahkan Lampung. Semua demi mengajarkan kebaikan tanpa memandang asal daerah,” ungkapnya.
Program KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Teluk Patipi selama masa pelaksanaannya yang berlangsung selama empat bulan. AFKN bersama UIN Walisongo dan pemerintah daerah optimistis bahwa kolaborasi ini akan mempercepat pembangunan sumber daya manusia di Fakfak, serta menjadi model pemberdayaan masyarakat di wilayah lain di Indonesia.
“Kita hadir bukan untuk politik, tapi murni karena ajaran agama yang memerintahkan berbuat baik kepada sesama manusia,” tutup KH. M. Fadzlan Rabbani Al-Garamatan.
Jurnalis: Ramli Rumbati || Editor: Redaksi Embaranmedia