Menu

Mode Gelap
Kapolda Papua Barat Sampaikan Apresiasi kepada Masyarakat atas Dukungan dalam Pengamanan Kunjungan Wakil Presiden Pasca Penggeledahan Kejaksaan, Wabup Donatus Tinjau Disdikpora Fakfak: “Jangan Takut Kalau Tidak Bersalah” Usut Skandal Rp 420 Juta Beasiswa ADIK, Kejari Fakfak Geledah Kantor Disdikpora Badarudin Heremba Serap Aspirasi Tokoh Lintas Agama Saat Reses di Fakfak Yonif TP 808/Mbaham Matta Gelar Rapid Test Malaria dan HIV: Wujud Nyata Kepedulian Kesehatan Prajurit dan Masyarakat Fakfak Bimtek Budidaya Pala Tomandin untuk Anak Milenial: Langkah Strategis Perkuat Brand “Pala Unggul Fakfak”

Berita

Retribusi Pala Fakfak Capai Rp 251 Juta, Perdagangan Antar Pulau Tembus 1.272 Ton

badge-check


					Retribusi Pala Fakfak Capai Rp 251 Juta, Perdagangan Antar Pulau Tembus 1.272 Ton Perbesar

EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Komoditas pala, kebanggaan dan andalan ekonomi masyarakat Fakfak, kembali menunjukkan kontribusi penting bagi pendapatan daerah. Hingga Agustus 2025, penerimaan retribusi daerah dari pala tercatat mencapai Rp 251.095.500, terhitung sejak Mei hingga Agustus 2025.

Meski belum menyentuh target yang diharapkan, capaian ini tetap memberikan sinyal positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pungutan retribusi yang diberlakukan mulai Rp 200 hingga Rp 1.000 per kilogram terbukti efektif, sekaligus mencerminkan tata kelola serta pengawasan kualitas pala yang semakin baik.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, mengungkapkan bahwa penerimaan retribusi berasal dari berbagai jenis komoditas pala, baik pala biji, fuli, hingga bibit pala unggulan Tomandin.

“Untuk peredaran bibit Pala Tomandin di dalam daerah, hingga Agustus ini tercatat 10.823 bibit dengan retribusi mencapai Rp 10,8 juta lebih,” jelasnya.

Sementara itu, hasil uji mutu pala menunjukkan bahwa pada Agustus ini perdagangan antar pulau hanya bergerak di angka 24,5 ton. Padahal, total hasil produksi Januari hingga Agustus 2025 sudah menembus 1.272.425 kilogram atau lebih dari 1.272 ton.

Penurunan aktivitas perdagangan antar pulau tersebut, menurut Widhi, lebih disebabkan belum dimulainya masa panen utama. Panen raya pala diperkirakan baru berlangsung pada Oktober mendatang, sejalan dengan siklus musim tahunan panen pala barat. Di sisi lain, peredaran bibit pala bersertifikat justru meningkat, sebagai tanda kesiapan petani menyambut musim tanam saat curah hujan mulai rutin turun.

“Keberhasilan pengumpulan retribusi ini juga tidak terlepas dari kesadaran dan partisipasi para pelaku usaha pala. Mereka layak mendapatkan apresiasi penuh karena telah memberikan sumbangsih nyata bagi daerah,” tambahnya.

Diharapkan, kelancaran retribusi ini tidak hanya menjadi sumber pendanaan pembangunan daerah, tetapi juga menjadi instrumen penguatan pengelolaan komoditas unggulan Fakfak. Langkah ini penting untuk terus mendukung pengembangan budidaya pala, peningkatan kualitas produk, serta memperluas promosi pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis : Arya Sanaky || Editor : Redaksi Embaranmedia

Baca Lainnya

Kapolda Papua Barat Sampaikan Apresiasi kepada Masyarakat atas Dukungan dalam Pengamanan Kunjungan Wakil Presiden

6 November 2025 - 20:15

Pasca Penggeledahan Kejaksaan, Wabup Donatus Tinjau Disdikpora Fakfak: “Jangan Takut Kalau Tidak Bersalah”

6 November 2025 - 18:15

Usut Skandal Rp 420 Juta Beasiswa ADIK, Kejari Fakfak Geledah Kantor Disdikpora

6 November 2025 - 16:57

Badarudin Heremba Serap Aspirasi Tokoh Lintas Agama Saat Reses di Fakfak

6 November 2025 - 12:24

Yonif TP 808/Mbaham Matta Gelar Rapid Test Malaria dan HIV: Wujud Nyata Kepedulian Kesehatan Prajurit dan Masyarakat Fakfak

6 November 2025 - 08:31

Trending di Berita
WhatsApp
error: