EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Perayaan HUT Fakfak ke-125 mendapat sorotan tajam dari seniman senior Fakfak, Fachry Tura. Bagi Fachry, momentum hari jadi kota seharusnya menjadi ruang penghargaan bagi pelaku seni lokal, bukan sekadar pesta tahunan yang menghabiskan anggaran. Kritik tersebut ia sampaikan pada Sabtu (15/11/2025).
Fachry yang telah berkarya selama 25 tahun dan menjadi penggagas festival band pertama di Fakfak pada 2003, menilai bahwa penyelenggaraan tahun ini menunjukkan penurunan kualitas. Ia menyesalkan semakin minimnya ruang bagi generasi muda pelaku seni daerah.
“Terkait perayaan HUT Fakfak ke-125 tahun ini saya melihat justru ada kemunduran. Keterlibatan dan partisipasi teman-teman muda pelaku seni—musik, tari, dan lainnya—semakin terpinggirkan,” ujarnya tegas.
Menurut Fachry, panggung puncak yang seharusnya menjadi etalase talenta Fakfak justru didominasi penampil dari luar daerah. Dari lima pengisi acara utama, hanya satu yang berasal dari Fakfak.
“Coba bayangkan, dari lima penampil puncak nanti hanya satu dari Fakfak. Lainnya dari luar. Bayangkan berapa itu budgetnya,” katanya.
Ia menilai keputusan tersebut tidak sekadar mengurangi representasi pelaku seni lokal, tetapi juga berdampak ekonomi. Dana besar yang digelontorkan untuk mendatangkan penampil luar tidak berputar di masyarakat Fakfak.
“Berapa banyak uang yang dibayar untuk artis luar? Itu membuat uang berputar di luar daerah. Sementara pelaku seni lokal yang butuh dukungan justru tidak dihidupi,” tuturnya.
Fachry mengingatkan bahwa banyak kota besar di dunia menjadikan seni sebagai fondasi pembangunan. Karena itu, Fakfak semestinya menempatkan seni sebagai investasi penting, bukan sekadar hiburan yang diisi artis impor.
Ia berharap pemerintah daerah membuka ruang lebih luas bagi pelaku seni lokal.
“Kalau pun ada penampil dari luar, mungkin cukup satu orang saja. Selebihnya wajib pelaku seni lokal—tari, musik, dan lainnya,” tegasnya.
Menutup penyampaiannya, Fachry mengajak masyarakat Fakfak menjadikan hari jadi kota bukan hanya ajang bergembira, tetapi momen refleksi.
“Selamat hari jadi Kota Fakfak ke-125. Ingatang jang talalu bajoget, mari katong sama-sama refleksi berbagai hal, berikan karya terbaik demi negeri tercinta Fakfak,” ucapnya.
Pesan tersebut menegaskan bahwa perayaan ulang tahun Fakfak harus menjadi kesempatan untuk meninjau kembali bagaimana seni, budaya, dan para pelakunya diberi ruang untuk
Penulis: Arya Sanaky || Editor: Redaksi Embaranmedia







