EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Upaya meningkatkan produktivitas Pala Tomandin Fakfak tidak dapat dipisahkan dari pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang tepat dan berkelanjutan. Sejumlah kebun pala di beberapa wilayah tercatat menghadapi serangan hama dan penyakit, sehingga diperlukan langkah cepat dan terukur untuk mencegah penurunan produksi.
Menjawab tantangan itu, Dinas Perkebunan Fakfak terus memperkuat kapasitas Brigade Pala sebagai garda terdepan pengendalian OPT di tingkat lapangan. Penguatan ini dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan yang melibatkan 30 anggota brigade dari berbagai kampung yang dikenal rawan serangan OPT.
Pelatihan bertema “Optimalisasi Peran Brigade Pala Tomandin Fakfak dalam Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Menuju Peningkatan Produktivitas Pala Tomandin Fakfak” digelar pada Kamis (4/12/25) di Ruang Tomandin Fakfak. Kegiatan dipandu oleh tim teknis Dinas Perkebunan Fakfak, yakni Syaiful B. Alkatiri, S.Hut., dan George Waruma, S.ST.
Syaiful menjelaskan bahwa Brigade Pala memiliki peran strategis sebagai ujung tombak penanganan hama dan penyakit di lapangan.
“Petugas brigade harus mampu mengidentifikasi secara cepat jenis hama dan penyakit, serta melakukan pengendalian hayati, pestisida nabati, dan sanitasi kebun. Ini penting agar kerusakan tidak meluas,” ujarnya.
Selain keterampilan teknis, peserta juga diperkuat dengan kemampuan pendampingan melalui Gerakan Pengendalian (Gerdal) yang memungkinkan penanganan OPT dilakukan secara berkelanjutan. Pembinaan ini diharapkan membuat Brigade Pala semakin profesional, responsif, dan mampu memberikan solusi cepat ketika terjadi serangan di kebun masyarakat.
Dampak dari peningkatan kapasitas ini sangat signifikan, mulai dari menurunnya serangan OPT, meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi pala, hingga bertambahnya pendapatan petani. Semua ini turut menjaga reputasi Pala Tomandin Fakfak sebagai komoditas unggulan daerah.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menegaskan bahwa beberapa lokasi kebun masyarakat kini menunjukkan gejala serangan hama dan penyakit sehingga diperlukan tindakan preventif lebih awal.
“Brigade Pala akan menjadi kader pengendalian di kampung. Mereka harus peka dan cepat merespons setiap kejadian OPT, serta menjadi fasilitator inovasi budidaya ramah lingkungan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran Brigade Pala juga memperkuat komunikasi antara petani dan Dinas Perkebunan sehingga setiap laporan kasus OPT dapat ditangani dengan lebih cepat dan akurat.
Dengan peran strategis tersebut, Brigade Pala diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas pala dan perlindungan tanaman, sekaligus menjamin keberlanjutan produksi, ketahanan ekonomi daerah, dan peningkatan kesejahteraan petani pala di Fakfak.
Jurnalis: AZT || Editor: Redaksi Embaranmedia







