EMBARANMEDIA.COM, KOTA AMBON – Ikatan Pelajar Mahasiswa Tayando Kota Ambon (ITPERMATA) menyuarakan desakan kuat kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), serta Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (BAKAMLA) untuk memperketat pengawasan di wilayah perairan Kecamatan Tayando Tam, Kota Tual.
Desakan ini disampaikan oleh Samil Rahareng, salah satu pengurus ITPERMATA, sebagai bentuk keprihatinan atas masih maraknya praktik penangkapan ikan ilegal yang berdampak langsung terhadap kerusakan lingkungan laut dan ekosistem terumbu karang.
“Laut Tayando bukan hanya sumber ekonomi masyarakat pesisir, tetapi juga merupakan wilayah ekosistem penting yang dikelilingi oleh bebatuan dan terumbu karang yang rapuh. Jika dibiarkan, praktik ilegal ini akan menghancurkan warisan laut kita secara perlahan,” tegas Samil dalam pernyataan resminya, Sabtu (21/6).
Menurut Samil, penggunaan metode penangkapan ikan destruktif, seperti pemboman, bahan kimia, dan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, telah menyebabkan kerusakan signifikan pada terumbu karang di sekitar Tayando. Hal ini tidak hanya mengancam kelestarian hayati laut, tetapi juga mengganggu keberlangsungan hidup masyarakat nelayan tradisional.
“Terumbu karang adalah habitat utama berbagai spesies ikan. Tanpa karang yang sehat, tidak akan ada hasil laut yang berkelanjutan. Maka, pengawasan harus ditingkatkan, dan pelaku illegal fishing harus ditindak tegas,” ujarnya.
Dalam siaran persnya, ITPERMATA menyampaikan empat tuntutan utama kepada pemerintah dan aparat berwenang:
-
Pengawasan rutin dan terpadu oleh KKP, PSDKP, TNI AL, dan BAKAMLA di seluruh wilayah perairan Tayando Tam.
-
Penegakan hukum yang tegas dan tanpa kompromi terhadap pelaku penangkapan ikan ilegal serta perusak lingkungan laut.
-
Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat nelayan mengenai pentingnya menjaga terumbu karang dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
-
Pelibatan aktif pemuda dan masyarakat lokal dalam pengawasan dan pelestarian laut berbasis kearifan lokal.
ITPERMATA juga menyatakan kesiapan mereka untuk berkolaborasi dengan pemerintah, lembaga pengawasan laut, serta organisasi lingkungan dalam menjaga kelestarian wilayah pesisir Tayando.
“Kami, generasi muda Tayando, tidak tinggal diam. Laut adalah hidup kami, dan kami akan terus menjaga serta menyuarakan perlindungannya. Ini adalah tanggung jawab lintas generasi,” tutup Samil.
Jurnalis : Adli Rumain || Editor : Redaksi Embaranmedia