Menu

Mode Gelap
Resmi Jadi ASN, Bupati Fakfak Ingatkan 794 CPNS dan PPPK Jaga Integritas Wisata Ubadari, Surga Tersembunyi di Fakfak yang Masih Menanti Sentuhan Serius MUI Fakfak Desak Penegakan Perda Miras Secara Tegas Dari Lahan Polsek untuk Negeri: Ketahanan Pangan Dimulai dari Kokas Warga Soroti Pengelolaan TPA di Fakfak yang Dinilai Belum Optimal Benahi Aset Daerah, BPKAD Fakfak Siapkan Langkah Strategis Lewat Sensus BMD

Pemerintahan

Soal Pemasaran Hasil Panen Petani Lokal, Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Fakfak Berikan Opsi Buat Pasar Tani

badge-check


					Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak Muhamad Soleh, SHut Perbesar

Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak Muhamad Soleh, SHut

Embaranmedia.com, Fakfak – Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak Muhamad Soleh, SHut, MSi menjelaskan terkait dengan kebutuhan sayur-mayur Dikabupaten Fakfak per tahun sebesar 7.000 ton guna mensuplay permintaan warga masyarakat Fakfak.

Menurutnya, kalau jadi gambaran volume sayur yang masuk dari Kmp. Kalabia maupun Kapal Pelni sesungguhnya data yang kita terima yaitu Volume Sayur sayuran yang masuk dari luar Fakfak hanya 1.000 ton.

“Jadi, 1.000 ton sayur mayur yang masuk dari luar Fakfak maka Sisanya 6.000 Ton Sayur mayur itu berasal dari Petani Lokal Fakfak, “Ujar Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak saat diwawancarai oleh embaranmedia.com di ruang kerjanya, Kamis (16/09/2021) Siang.

Lanjutnya, Terkait pemasaran oleh Petani Lokal, perlu kita ketahui dahulu yaitu harga cabe saat ini menurun ke Rp.35.000,- sampai Rp.50.000,-. Padahal dari sisi ekonomi biaya produksi dari cabe tidak boleh harganya segitu dan minimal Rp. 75.000,- baru bisa mendapatkan angka layak.

“Harga cabe bisa menurun seperti ini disebabkan karena produksi cabe pada petani lokal sangat melimpah, dan beberapa kawasan utama dan penyangga terus mensuplai ke pasar. Kawasan utama adalah Werabuan, Bomberay dan Karas serta kawasan penyangga yaitu Pulau Panjang, “Jelasnya.

Tambahnya, dari sisi aspek pemasaran, kita juga tidak bisa mengatur tentang harga karena melanggar aturan perdagangan dan Pemerintah Daerah tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan harga tersebut.

“Terkait dengan kendala itu semua, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak mempunyai opsi yaitu membuat Pasar Tani, sehingga Petani Lokal tidak lagi melalui tengkulak, karena di Pasar induk pun semuanya melalui tengkula, maka dari itu, kami telah mengusulkan kepada Bapak Bupati terkait dengan opsi yang kami berikan untuk membuat Pasar Petani Lokal, “Pungkasnya.

Ia menambahkan kembali, kalau ada Pasar Tani maka petani lokal bisa langsung berjualan di pasar itu dan semuanya harus asli dari Petani Lokal OAP Fakfak.

“Kami juga memberikan saran untuk lokasi Pasar Tani yakni di Jalan Baru dan Jalan Kokas, karena masyarakat dari kampung-kampung bisa langsung berjualan disitu, “Pungkasnya.

Selanjutnya, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan mengatakan terkait Pemasaran di Kampung Gar juga kami berupaya untuk membantu memasarkannya, tetapi pasar kita dipenuhi komuditas petani lokal dari kampung-kampung lain, maka dari itu semuanya ada pada Pembangunan Pasar Tani Tradisional, supaya bisa mengakomodir semua petani lokal OAP Fakfak yang berjualan hasil kebun mereka sendiri. (EM/AZT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Benahi Aset Daerah, BPKAD Fakfak Siapkan Langkah Strategis Lewat Sensus BMD

13 Juni 2025 - 18:23

Kantor Baru Distrik Fakfak Tengah Siap Difungsikan, Tinggal Tunggu Serah Terima

13 Juni 2025 - 15:37

Kampung Porum Kejar Penyelesaian LPJ, Komitmen Tuntaskan Kegiatan Fisik

13 Juni 2025 - 15:23

BPK Lakukan Pemeriksaan Langsung atas Aset Kendaraan Dinas Pemkab Fakfak Tahun 2024

13 Juni 2025 - 07:47

9 Kampung di Fakfak Barat Didorong Segera Rampungkan LPJ Tahun 2024

12 Juni 2025 - 15:10

Trending di Pemerintahan
WhatsApp
error: