Menu

Mode Gelap
Fakfak Bersiap Sambut 8 Agustus: Peringatan Islam Masuk Papua Angkat Tiga Situs Sakral Bupati Fakfak Launching Program Strategis “Pala Unggul”, Serahkan 2.200 Bibit dan Insentif Rp110 Juta Gerak Cepat Dinas Perkebunan Fakfak Respon Kelompok Pemuda Tetar, Siapkan 1.400 Bibit Pala 36 Tim Siap Bertarung di Turnamen Bola Voli Kejari Cup 2025 Kaimana Bantuan Pangan Pemerintah di Fakfak Akan Segera Didistribusikan dalam Hitungan Hari Berdayakan Warga Pesisir Fakfak, Karim Kramandondo Bangun Usaha Kepiting Bakau di Tanah Papua

Nusantara & Dunia

Muhadjir Effendy Berdoa Lulusan Universitas Muhammadiyah ada yang Jadi Presiden pada 2045

badge-check


					Muhadjir Effendy Berdoa Lulusan Universitas Muhammadiyah ada yang Jadi Presiden pada 2045 Perbesar

Embaranmedia.com, FAKFAK – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy berdoa supaya dari lulusan salah Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kelak di masa depan ada yang menjadi Presiden Indonesia tahun 2045.

Demikian disampaikan oleh Menteri sekaligus Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Selasa (29/11) di acara Upacara Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Program Doktor Ke-6, Magister Ke-44, Spesialis Ke-2, Sarjana Ke-75 Dan Diploma.

Doa Muhadjir tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa UMJ yang lulus pada tahun ini. Pasalnya, pada tahun 2045 mahasiswa yang lulus pada 2022 ini akan berada pada puncak karirnya. “Jadi berarti tahun 2045 itu tahun Indonesia Emas, yang tinggal 23 tahun yang akan datang,” ungkapnya yang dilansir media ini melalui Muhammadiyah.or.id, Kamis (01/12/2022) Sore.

Harapan yang disampaikan Muhadjir ini untuk menguatkan keyakinan generasi muda dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa, masa depan adalah milik generasi muda, bukan generasi tua yang saat ini sedang menjadi rektor dan pemimpin lainnya.

“Indonesia Emas yang tinggal 23 lagi itu berarti adalah masa depan saudara, itu adalah kesempatan saudara bukan kesempatan saya, bukan kesempatan rektor, bukan kesempatan ketua senat, tapi kesempatan lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang saat ini diwisuda,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menyambut Indonesia Emas 2045 yang tinggal 23 tahun lagi, generasi muda harus banyak-banyak menyiapkan bekal. Bekal yang disiapkan tersebut supaya generasi muda Muhammadiyah bisa ikut ambil bagian dalam menentukan masa depan Indonesia.

Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, bahwa di masa depan akan terjadi kompetisi atau kontestasi yang sangat ketat. Maka, bagi siapa yang hari ini tidak serius dalam menyiapkan bekal di masa depan, akan terpental dari kompetisi tersebut. Dirinya tidak ingin lulusan PTM tidak menyadari tantangan di masa depan tersebut.

Secara umum, tantangan masa depan yang menunggu generasi muda saat ini adalah volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity atau ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Tantangan ini bukan hanya dihadapi oleh generasi muda Indonesia saja, tapi dihadapi oleh manusia secara global. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hijaukan Sekolah, Bangun Kesadaran: GAMAPALA Edukasi Generasi Muda Ambon

31 Mei 2025 - 14:19

Desakan Menguat: DPP IMM Diminta Evaluasi Total Kepemimpinan DPD Maluku

28 Mei 2025 - 17:38

Maluku Bukan Hanya Penerima: Mahasiswa Desak Pembangunan Gudang Bulog Strategis

28 Mei 2025 - 17:23

Immawan Adli Desak DPP Segera Turunkan Karateker Ketua DPD IMM Maluku

27 Mei 2025 - 11:37

GMKI Fakfak Suarakan Dukungan DOB Papua Barat Tengah di Kongres Nasional ke-39

24 Mei 2025 - 18:00

Trending di Nusantara & Dunia
WhatsApp
error: