Embaranmedia.com, FAKFAK – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Fakfak masa Khidmat 2022-2027 resmi dikukuhkan Ketua MUI Provinsi Papua Barat, KH. Hi. Ahmad Nasrau. Bertempat di Masjid Al-Munawarrah, Jumat (10/02/2023) Siang.
Ketua Umum MUI Kabupaten Fakfak Mohammadon Daeng Husein, menyampaikan, kegiatan pengukuhan ini adalah sebagai awal untuk melaksanakan amanat Musyawarah Daerah III MUI Kabupaten Fakfak.
“Maka terpenting adalah menghubungkan tali silahturahmi, baik dengan pengurus maupun mitra di Fakfak. Ini merupakan komitmen kami, karena bagian dari mengkuhkuhkan dan merajut persatuan dan kesatuan,”Tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Muhamadon Daeng Husein, MUI merupakan wadah musyawarah berhimpunnya Ulama di Indonesia juga di Fakfak. Dengan itu Ukhuwah atau persatuan dan kesatuan harus melandasi segala kegiatan organisasi, karena menjadi penengah atau penghubung.
“Hasil Musyawarah Daerah III MUI adalah mendorong sejarah masuknya Islam di Tanah Papua yaitu Kabupaten Fakfak, ini merupakan hasil musyawarah Daerah kemarin,”Ungkap Ketum MUI Fakfak.

Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Papua Barat, KH. Hi. Ahmad Nasrau berpesan kepada seluruh jajaran MUI Fakfak bahwa Ulama adalah pewaris tugas-tugas para Nabi.
“Tugas pokok kita yang bagaimana dipesankan Rasullah adalah menyampaikan misi risalah dakwah itu, kata nabi walaupun surat alfatihah yang kita sampaikan itu bagian dari dakwah itu sendiri,”Katanya.
Dengan pengukuhan pengurus MUI Fakfak, Ahmad Nasrau berharap kepada pengurus MUI Fakfak agar mulai hari ini harus ada Rapat Kerja sehingga menjadi dasar program-program kerja MUI di Fakfak.
“MUI merupakan wadah dan rumah besar seluruh organisasi Islam, maka itu rapat kerja harus menampung seluruh ormas dengan program kerja yang ditetapkan nanti. MUI harus hadir ditengah umat, dakwahnya harus rahmatan lil alamin, dengan dakwah yang ditengah-tengah tidak radikal dan kiprah,”Ujarnya.
“MUI juga sebagai mitra pemerintah, dengan itu MUI harus jalan bersama Pemerintah Daerah membantu Visi Misi dan Program,”Tambahnya.

Selain itu, Bupati Fakfak Untung Tamsil menyebutkan, Majelis Ulama Indonesia adalah mitra Pemerintah Daerah, yang berkumpulnya para ulama, cidekia-cindekia yang mempunyai intelektualismenya.
“Sudah pasti ada tanggungjawab bersama yaitu menata secara internal organisasi MUI sendiri tetapi yang penting bicara umat Islam di tanah papua dan kabupaten Fakfak yang kita cintai. Kabupaten Fakfak memiliki filosofi yang harus dirawat, jaga dan lestarikan,”Ujar Bupati.
Untung Tamsil pun berharap MUI dapat menjaga toleransi, nilai kebersamaan kita antara saudara Basudara umat yang lain didaerah ini.
“Semoga kita selalu bersama-sama merajut kebersamaan dalam rangka mempererat kebersamaan sesuai Visi Misi Fakfak Tersenyum,”Pintanya.
Bupati Untung Tamsil meminta Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Fakfak dapat melaksanakan program kajian sejarah Islam masuk di Fakfak.
“Pemerintah akan selalu mendukung itu sehingga kita bisa mengetahui sejarah Islam di Fakfak. Ini sejarah yang perlu kita gali dan bila perlu harus ditetapkan dalam Peraturan Daerah, Pemerintah Daerah tidak bisa sendiri tetapi membutuhkan dukungan dan dorongan Majelis Ulama Indonesia dan Organisasi Islam di Fakfak,”Pungkasnya.
Selanjutnya, Bupati Fakfak Untung Tamsil membuka dengan resmi Rapat Kerja Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Fakfak. (EM/AZT)