Embaranmedia.com, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin menyebut PAN beserta tiga partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah memantapkan ‘Koalisi Permanen’ menuju Pilpres 2024.
Fikri menyebut kemungkinan besar keempat parpol ini bakal mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai presiden. Adapun keempat partai itu yakni PAN, Gerindra, PKB, dan Golkar.
“Iya betul [koalisi empat parpol bakal mendukung Prabowo]. Ya, itu istilah saja, dalam menyusun koalisi. Yang masuk dalam koalisi ini Gerindra, PAN, Golkar dan PKB,” kata Fikri saat dilansir media ini melalui cnnindonesia.com, Rabu (14/6/2023).
Keempat parpol itu menurutnya masih terus melakukan penjajakan dan saling berkomunikasi satu sama lain guna menentukan siapa sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres pada kontestasi politik mendatang.
“Sampai saat ini beberapa kali putaran pertemuan ya memastikan koalisi ini terbentuk solid agar semua kader mantap dan yakin untuk memenangkan pertarungan,”ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengklaim koalisi parpol pendukung pemerintahan Jokowi hingga saat ini sangat solid meski berbeda parpol dengan segala aturannya.
Ia pun tak menampik bahwa ‘Koalisi Permanen’ ini tengah digodok dan anggotanya berisikan sejumlah parpol pendukung pemerintahan Jokowi era kini.
“Belum resmi membikin koalisi permanen untuk pilpres. Anggotanya ya partai koalisi pemerintah, minus NasDem,” ujar Viva.
Adapun istilah ‘Koalisi Permanen’ muncul dalam perbincangan yang terjadi antara sejumlah menteri yang mendampingi Presiden Jokowi ke Malaysia pada Kamis (8/6) lalu.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto duduk semeja dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Pratikno, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Mendag Zulkifli Hasan, dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Dalam kesempatan itu, terdengar Bahlil melontarkan guyonan di meja itu. Ia menyebut Prabowo sengaja dipanggil ke Kuala Lumpur untuk membahas ‘Koalisi Permanen’. Prabowo selanjutnya menanggapi guyon Bahlil dengan serius. Ia berkata masih memegang prinsip sebagai tentara. (EM/01)