Embaranmedia.com, FAKFAK – Merespon demo mahasiswa Fakfak beberapa waktu lalu, Bupati Fakfak Untung Tamsil menegaskan komitmennya untuk menseriusi persoalan asrama.
Hal itu disampaikan Bupati Untung kepada awak media usai menghadiri Perayaan HUT RRI di Kantor RRI Fakfak Papua Barat, Senin (11/9/2023) kemarin.
“Sebetulnya Pemerintah Daerah telah memiliki kepedulian untuk bagaimana melihat soal pengembangan sumber daya manusia, baik di Kabupaten Fakfak maupun mahasiswa yang ada di berbagai kota studi,” tegasnya.
Bupati Untung Tamsil mengatakan, wujud nyata perhatian pemerimtah daerah telah ada dalam bentuk dukungan pembiayaan operasional asrama di berbagai kota studi di Indonesia.
“Lalu juga asrama yang telah dibangun tentu tetap akan menjadi perhatian pemerintah, tetapi karena dengan waktu yang pendek tentu tidak bisa semua asrama kita bisa maksimalkan,” ujarnya.
Namun demikian, ia menyatakan komitmennya untuk melihat sejauh mana kekurangan-kekurangan fasilitas prasarana dan sarana pendidikan yang ada.
“Saya ambil contoh di Kota Sorong, saya sudah ke sana dan melihat langsung lokasinya bersama adik-adik mahasiswa, tetapi ada perbedaan pendapat antara adik-adik mahasiswa kita karena ada yang posisinya di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,” bebernya.
Sehingga mereka mahasiswa di Sorong ini, dikatakan Bupati UT menginginkan lokasi asrama berada di tengah-tengah letaknya agar strategis.
“Sesungguhnya alhasil anggaran dari pemerintah kami telah siapkan dan ditetapkan, tetapi akhirnya dikembalikan pada tahun 2022 lalu,” ujarnya.
Lanjutnya, pada tahun 2023 ini anggaran untuk pelunasan lahan sudah ada tetapi memang membutuhkan proses.
“Itupun untuk pembangunan fisiknya sudah ada anggarannya, tetapi adik-adik mahasiswa kita ini karena mungkin saja belum mendapatkan informasi yang jelas atau menurut kami ada kepentingan politis yang membuat adik-adik terprovokasi,” tandasnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Fakfak itu berharap, para mahasiswa di berbagai kota studi silahkan menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun.
“Pemerintah tidak akan mengabaikan aspirasi adik-adik, dan saya tegaskan kami tidak mungkin mengabaikan persoalan sumber daya manusia karena itu menjadi bagian dari brand Fakfak Cerdas,” tekannya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengakui betul bahwa memang tentu masih ada kekurangan dari sisi fasilitas ataupun sarana prasarana pendidikan .
“Baik di dalam Fakfak sendiri ataupun di luar Fakfak dan itu menjadi komitmen untuk melakukan pembenahan, sehingga berikanlah kami waktu karena waktu ini pendek, sehingga tidak mungkin segala sesuatu yang diminta semuanya segera terwujud,” tandasnya.
Ia mengatakan di lain sisi soal persoalan asrama, dalam kepemimpinannya telah banyak pula mewujudkan program-program di bidang pendidikan.
“Contohnya ada 1.500 mahasiswa penerima beasiswa yang data-datanya juga bersumber dari mahasiswa dan mahasiswi Fakfak pada berbagai kota studi,” ucapnya.
Meskipun dalam prosesnya agak terlambat, karena memang harus dimaklumi sebab mekanisme pendataan dan perlu kejelian melihat data yang berbasis by name by adress.
“Ketelitian harus dilakukan oleh staf-staf kami, agar tidak ada kekeliruan misalnya nama dan nomor rekeningnya tidak sesuai, pada intinya kami berkomitmen untuk persoalan sumber daya manusia di Fakfak,” tambahnya.
Terakhir, ia mengajak para mahasiswa dan mahasiswi Fakfak dari berbagai kota studi untuk bersama-sama membangun daerah dan kalaupun ada perbedaan pendapat bisa disampaikan secara baik-baik.
Sebelumnya diketahui, pada Senin 4 September 2023 lalu, mahasiswa Fakfak melakukan unjuk rasa damai di Kantor Bupati Fakfak.
Para mahasiswa tersebut membawa aspirasi dari rekan-rekannya di berbagai kota studi yakni Jayapura, Sorong, Manokwari, Malang, Bandung, Jabodetabek.
Salah satu aspirasi yang disampaikan yakni persoalan asrama, di mana meminta Pemkab Fakfak melakukan pembangunan dan renovasi bangunan asrama. (EM/RBW)