Embaranmedia.com, FAKFAK – Penyidik Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat dipimpin Wakapolda Papua Barat, Brigjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin bersama Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Barat, Kombes Pol Novia Jaya secara terus menerus melakukan penyelidikan terkait peristiwa di Distrik Kramongmongga 15 Agustus 2023 lalu.
Pihaknya masih menyelidiki keterangan tersangka dan saksi, karena para tersangka melakukan pengerusakan dan pembakaran kantor distrik dan penyerangan terhadap Kepala Distrik Kramongmongga Fakfak yang mengakibatkan meninggal dunia.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan, penangkapan yang dilakukan sudah 12 orang, tetapi 5 orang diantaranya dikenakan tindakan tegas dan terukur karena melakukan perlawanan dan melawan petugas.
“Jadi ada 7 orang sekarang yang terus dilakukan pendalaman dan yang sudah ditetapkan sebagai pelaku. Menurut keterangan dari para saksi dan petunjuk dari TKP maupun dari TKP pertama dan TKP kedua setelah dilakukan pengolahan TKP, maka mereka dapat dinaikkan statusnya sebagai tersangka, sebagai pelaku,”jelas Orang nomor satu di Polda Papua Barat ini saat menggelar Konferensi Pers di Mapolres Fakfak, Rabu (13/9/2023).
Dikatakan Kapolda bahwa sampai dengan sekarang kegiatan yang dilakukan oleh para penyidik adalah masih melakukan pendalaman terhadap keterangan tersangka dan saksi-saksi yang lainnya.
Lebih lanjut Kapolda Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, ada beberapa saksi-saksi yang sudah diminta keterangan, tapi satu dengan yang lainnya masih terjadi perbedaan keterangan.
“Jadi masih harus dilakukan pemeriksaan ulang dengan menunjukkan barang bukti yang lain serta petunjuk-petunjuk yang lain yang ditemukan oleh para penyidik di tempat kejadian perkara dan keterangan saksi-saksi yang lain yang memang mereka melihat, mendengar, dan mengalami peristiwa kejadian itu,”ujarnya.
Jenderal Bintang Dua ini pun membeberkan bahwa awalnya penyidik mendapatkan motif ini adalah motif dana desa tetapi terus dikembangkan ternyata sampai dengan sekarang keterangan dari para tersangka yang sudah diperiksa ini adalah mereka motifnya karena untuk mempertegas eksistensi dari kelompok mereka adalah kelompok tertentu yang tidak setuju dengan Pemerintahan kita.
Tambahnya, sejatinya pada saat kejadian banyak orang yang pasti ditemui para pelaku, tetapi lagi-lagi mengapa hanya tertuju pada satu orang kalau motifnya soal dana desa
“Keterangan ini kita tidak bisa langsung percaya sepihak saja, jadi tetap akan dilakukan konfrontir, pemeriksaan-pemeriksaan tambahan, pendalaman-pendalaman, pencocokan-pencocokan dengan petunjuk dan alat bukti, beberapa bukti yang lainnya,”kata Kapolda.
Selain itu, Kepolisian akan terus melakukan patroli pada remote area guna melakukan penjagaan terhadap masyarakat supaya tidak ada rasa khawatir.
Kapolda juga mengimbau kepada masyarakat Fakfak agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. (EM/ARY).