EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Mahatir, seorang penggemar kopi telah mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis yang sukses dengan membuka Kedai Tomang Caffeine di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Berawal dari masa kuliahnya di Manokwari, dimana ia bekerja di sebuah kedai kopi, Mahatir kini menjadi seorang pengusaha kopi yang dikenal di kotanya.
Dalam wawancara bersama wartawan embaranmedia.com pada Sabtu (3/8/2024) di kedai kopi miliknya, Mahatir berbagi perjalanan inspiratifnya.
“Saya mendirikan Kedai Tomang Caffeine ini berawal dari hobi. Saat kuliah, saya bekerja di kedai kopi di Manokwari. Dari situ, kecintaan saya terhadap kopi semakin tumbuh,”ujarnya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Mahatir kembali ke Fakfak dan mulai membangun Kedai Tomang Caffeine dari nol. Ia menceritakan bagaimana ia mencicil peralatan dan perlengkapan sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa membuka kafenya.
“Banyak sekali kendala yang saya hadapi, terutama soal modal. Saya membangun kafe ini dari nol, mencicil pelan-pelan hingga akhirnya jadi,” ungkapnya.
Tidak hanya masalah finansial, Mahatir juga menghadapi keraguan dari orang tua dan teman-temannya. Namun, dengan tekad yang kuat dan kecintaan terhadap kopi, ia berhasil meyakinkan mereka.
“Awalnya orang tua dan teman-teman ragu. Mereka belum terbiasa dengan konsep kedai kopi modern. Tapi Alhamdulillah, akhirnya orang tua mendukung dan teman-teman juga mulai melihat potensinya,” katanya.
Salah satu pencapaian terbesar Mahatir adalah ketika ia dan teman-temannya berhasil menyelenggarakan festival kopi pertama di Kabupaten Fakfak pada tahun 2022. Festival ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Fakfak.
“Kedai kopi ini merupakan bagian dari peningkatan UMKM di Kabupaten Fakfak. Kami mendapatkan bantuan dan dukungan untuk mengembangkan kafe kafe kami, termasuk menyelenggarakan festival kopi,” tambah Mahatir.
Mahatir menekankan pentingnya edukasi dalam usahanya. Ia ingin memberikan pengalaman ngopi yang berbeda dan memperkenalkan budaya ngopi yang modern di Fakfak.
“Dengan hobi ini, saya bisa menghasilkan sesuatu yang memuaskan dan bermanfaat. Saya ingin memberikan edukasi tentang cara menyeduh kopi yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan konsumen,” jelasnya.
Mahatir juga menjelaskan asal usul nama kedai kopinya, Tomang Caffeine yang terinspirasi dari kisah panen kopi yang pernah dilakukan oleh seorang bapak. Beliau menyimpan kopi hasil panennya dalam tomang, wadah yang bisa menampung banyak hal, tidak hanya kopi.
Melihat itu, ia berpikir bahwa tomang ini bisa menjadi simbol kedai yang menampung banyak orang untuk berkumpul dan bertukar pikiran. Oleh karena itu, mahatir namakan kedai ini Tomang Caffeine, dengan harapan kedai ini menjadi tempat bagi banyak orang untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran.
Tidak hanya menyajikan kopi, Kedai Tomang Caffeine juga menawarkan berbagai menu makanan dan minuman yang lezat dan menggugah selera. Mahatir ingin memastikan setiap pengunjung mendapatkan pengalaman kuliner yang lengkap dan memuaskan.
Melihat kesuksesannya, Mahatir berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk berwirausaha, khususnya di bidang industri kopi.
“Harapannya, semakin banyak anak muda yang mau belajar dan berwirausaha, mulai dari petani kopi hingga penyajian di gelas. Ini adalah peluang besar untuk kita semua,” tutupnya dengan optimis.
Dengan dedikasi dan kerja keras, Mahatir telah membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber penghidupan yang sukses. Tomang Caffeine tidak hanya menjadi tempat ngopi favorit di Fakfak, tetapi juga menjadi simbol semangat wirausaha bagi generasi muda di Papua Barat.
Penulis : Risman Bauw
Editor : Redaksi Embaranmedia