Mengapa Ten Hag tidak dipecat lebih awal ?

- Jurnalis

Rabu, 6 November 2024 - 18:55 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Bonaventura Winarso

Mahasiswa Program Pascasarjana Komunikasi STIKOM Interstudi

EMBARANMEDIA.COM – Manchester United baru saja memberhentikan pelatih kepala meraka Eric Ten Hag setelah kalah 2-1 atas West Ham United pada pertandingan 27 Oktober 2024 silam, namun jadi banyak pertanyaan dan juga kritik tajam para jurnalis dan fans garis keras Manchester United kenapa tidak lebih awal dipecat ? Karena sejak awal musim, bentuk permainan Man Utd tidaklah sefantastis banyaknya pemain yang dibeli oleh meneer Belanda ini.

Eric Ten Hag bergabung dengan Manchester United pada awal musim 2022-2023 setelah MU lama tidak memlikin pelatih kepala yang dapat memuaskan para fansnya sepeninggal Alex Feguson. Sebenarnya Eric Ten Hag sudah memberikan 2 gelar kecil pada 2 musim sebelumnya yakni Piala Liga dan Piala FA pada dua musim berturut-turut kepemimpinannya.

Akan tetapi perjalanan pada kompetisi liga resmi dan liga eropa tampak sekali terseok-seok dan tidak membuat club besar ini ditakuti oleh rival-rivalnya, yang mana para fans sudah tidak percaya atas kepemimpinan pelatih berkepala pelontos ini.

Kondisi terburuk adalah di awal musim ke-3 ini, fakta yang sangat jelas pembelanjaan pemain di awal musim ke-3 ini cukup fantastis seperti dilansir SkySport sudah 195 juta poundsterling (belum termasuk belanja pemain 2 musim sebelumnnya hampir 420 juta pound), namun prestasi di liga lokal sangatlah buruk apalagi liga eropa.

Banyak yang berpendapat juga termasuk saya beranggapan setelah Man Utd mengangkat Piala FA, pihak board MU harusnya mengganti Ten Hag karena selama musim kompurisi performanya sangat buruk dan kemenangan di Final FA juga tidak terlepas dari sebuah keberuntungan.

Namun seharusnya kekalahan telak kedua dari Tottenham Hotspur dengan skor 0-3 (sebelumnya dengan skor yang sama dari Liverpool) di kandang sendiri pada akhir Sepetember harus nya sudah menjadi kartu merah bagi pelatih berkebangsaan Belanda ini karena peringkat akhir klasemen untuk sekelas tim berjuluk Setan Merah ini hanya berada di posisi 14, dan juga untuk di kelas liga eropa baru menduduki peringkat 21.

Salah satu fakta yang terungkap dari para pemain adalah Eric tidak mau mendengarkan usulan para pemain seniornya saat strategi permain sedang dibangun untuk kebaikan tim, dan selalu memaksakan strategi usang yang mudah terbaca oleh lawan.

Legenda pemain Man Utd yang kini juga bekerja sebagai komentator untuk media media Eropa, Garry Neville menyebutkan bahwa tidak banyak yang akan terkejut pada hari pemecatan Ten Hag, dan kekalahan melawan West Ham juga sudah terlihat saat melawan Tottenham Hotspur, gaya bermain dan idenstitas permainan yang tidak jelas selam 18 bulan terakhir menjadi hasil buruk yang bisa kita liat semua, dan kesemuanya ini memang layak untuk mengambil keputusan memecat Ten Hag.

Sebagai catatan statistik menurut Opta Analyst menyebutkan dari 5 Manager setelah Ferguson pensiun untuk presentase kekalahan Ten Hag menduduki peringkat kedua setelah David Moyes sebesar 31, 8 % dengan tingkat kebobolan 1,59 xG pergame ini yang paling tinggi diantara semua manager setelah Fegie, walaupun untuk presentasi kemenangannya masih berada di urutan ke-3 setelah Ferguson dan Mou dengan angka 51,8 %. Dengan prestasi yang sama The Special One Jose Mourinho juga mendapatkan 2 Piala FA dan Piala Liga sama seperti Ten Hag.

Setidaknya jika pemecatan ini terjadi pada akhir Sepetember (walaupun klub harus membayar kompensasi hampir sebesar 14 juta pound) seperti dilansir SkySport, kondisi buruk dan pemberitaan tentang klub yang buruk ini tidak berlanjut selama Oktober dan juga persaingan papan atas klasemen tidak seberat awal November ini karena terbukti pertandingan pertama setelah pemecatan tersebut MU menang telak 5-2 atas Leicester di ajak Piala Liga.

Editor : Redaksi Embaranmedia.com

Berita Terkait

Catatan Pembelajaran Politik Pilkada Fakfak 2024
SK PC PMII Kota Ambon di Manipulasi Demi Hasrat Kekuasaan
PC PMII Kota Ambon di Ambang Kehancuran
Bagaimana Pemuda Menyikapi Pilkada 2024 ?
Krisis Kepemimpinan di HMI Cabang Fakfak: Hambatan dalam Pengkaderan dan Masalah Lainnya
Perjuangan Saiful Darlen Wakili Polinef di Forum FKMTSI pada Temu Wicara Regional ke-VIII Wilayah XVI Tanah Papua
Urgensi Pelaksanaan Konferensi HMI Cabang Fakfak
Opini WTP vs Pencitraan Kepala Daerah
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 14:42 WIT

Catatan Pembelajaran Politik Pilkada Fakfak 2024

Rabu, 6 November 2024 - 18:55 WIT

Mengapa Ten Hag tidak dipecat lebih awal ?

Senin, 21 Oktober 2024 - 19:42 WIT

SK PC PMII Kota Ambon di Manipulasi Demi Hasrat Kekuasaan

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 19:21 WIT

PC PMII Kota Ambon di Ambang Kehancuran

Selasa, 10 September 2024 - 22:08 WIT

Bagaimana Pemuda Menyikapi Pilkada 2024 ?

Berita Terbaru

Pilkada Fakfak 2024

Pilkada 2024: KPU Fakfak Gelar Rakor Persiapan Pleno Rekapitulasi Suara

Senin, 2 Des 2024 - 20:22 WIT

Pemerintahan

Sekda Fakfak Pimpin Apel Senin Pagi, Sampaikan Ini Ke para ASN

Senin, 2 Des 2024 - 13:22 WIT

error: