Menu

Mode Gelap
Pala Tomandin Dongkrak PAD Fakfak: Rp205 Juta Lebih Terkumpul hingga Juni 9 Slot Tambahan! PHBI Fakfak Akomodir Tim Baru di Turnamen Muharram CUP 1447 H Catat! Harga BBM Non-Subsidi Pertamina Naik Mulai Juli 2025 Kapolres Fakfak Ajak Jajaran Refleksi Diri di Hari Bhayangkara: Jadikan Kelemahan sebagai Kekuatan Upacara Hari Bhayangkara: Kapolres Fakfak Bacakan Pesan Kapolda, Serukan Polisi Lebih Humanis Kejutan Manis dari Danrem 182/JO untuk Polres Fakfak di Hari Bhayangkara ke-79

Konseling & Rohani

Meraih Salat yang Khusyuk dengan Empat Langkah Praktis ini

badge-check


					Meraih Salat yang Khusyuk dengan Empat Langkah Praktis ini Perbesar

EMBARANMEDIA.COM – Al-Quran menegaskan bahwa keberuntungan sejati ada pada orang-orang beriman yang mampu menjaga kekhusyukan dalam salat mereka. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman; (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya” (Q.S. al-Mukminun: 1-2).

Kekhusyukan menjadi tolok ukur kualitas ibadah seorang hamba kepada Tuhannya. Namun, bagaimana cara mencapai kekhusyukan tersebut?

Artikel ini berupaya menyajikan panduan praktis yang diadaptasi dari Tuntunan Salat Lima Waktu. Meskipun buku tersebut tidak secara khusus merangkum langkah-langkah untuk mencapai kekhusyukan dalam salat, penulis telah melakukan penyesuaian tematik untuk merumuskan kiat-kiat praktis berdasarkan isi buku tersebut.

Niat dalam ibadah bukan sekadar ucapan, melainkan kehendak kuat yang lahir dari kesadaran untuk mencari rida Allah. Niat yang benar menanamkan makna bahwa salat bukanlah rutinitas mekanistik semata, melainkan sebuah bentuk penghambaan yang dilakukan dengan kesadaran penuh.

Kedua, arahkan pandangan ke tempat sujud

Sikap ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Saw. Beliau mengajarkan agar pandangan mata tidak berkeliaran selama salat. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah pernah menundukkan kepala setelah turun ayat tentang orang yang khusyuk dalam salat (HR. al-Hakim).

Ketiga, hayati makna setiap bacaan dalam salat

Setiap kalimat dalam bacaan salat memiliki makna yang sejatinya menjadi doa-doa terbaik bagi seorang Muslim. Ketika makna bacaan diresapi, salat bukan hanya menjadi ritual, melainkan juga dialog personal dengan Allah.

Misalnya, memahami arti bacaan tahiyat dapat membuat seorang hamba menyadari makna penghormatan kepada Allah, Nabi Muhammad, dan seluruh makhluk mulia yang disebutkan di dalamnya. Fokus pada makna ini menjadikan salat lebih bermakna dan mampu menggugah hati.

Keempat, jaga tumakninah dalam gerakan

Tumakninah berarti melaksanakan setiap gerakan salat dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan sepenuh hati. Dalam hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw menekankan pentingnya tumakninah dalam setiap gerakan salat, baik ketika rukuk, sujud, maupun duduk.

Tanpa tumakninah, salat kehilangan esensinya sebagai ibadah yang mengajarkan penghambaan dan pengakuan atas ke-Mahabesaran Allah. Melalui tumakninah, seorang hamba mampu merasakan kebesaran Allah yang Maha Agung dalam setiap gerakan salatnya.

Kekhusyukan dalam salat bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Dibutuhkan usaha dan kesadaran penuh untuk mencapainya. Keempat langkah ini diharapkan tiap-tiap Muslim dapat memperbaiki kualitas salatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Semarak Tahun Baru Islam di Fakfak, Polres Kerahkan 120 Personel Amankan Pawai

27 Juni 2025 - 08:12

Pawai Ta’aruf dan Tabligh Akbar Siap Gema-kan 1 Muharram di Fakfak

20 Juni 2025 - 15:46

Gotong Royong Hidupkan Kembali Pembangunan Masjid AL’KORTAS LAKISA Fakfak

16 Juni 2025 - 18:56

Pengurus Masjid Agung Fakfak Ucapkan Terima Kasih atas Amanah Kurban Idul Adha 1446 H

9 Juni 2025 - 17:38

Masjid Agung Fakfak Sukses Salurkan 311 Hak Penerima Kurban

9 Juni 2025 - 16:54

Trending di Konseling & Rohani
WhatsApp
error: