Menu

Mode Gelap
Aksi Simpatik Mahasiswa dan Masyarakat Adat Mbaham-Matta di Fakfak: Dukung RUU TNI dan Berbagi Takjil Militer Islam Penjaga Agama, Negara, dan Umat Ramadhan 1446 H, Unit Pengumpulan Zakat Masjid Agung Baitul Makmur Telah Dibuka Bank Papua Cabang Fakfak Gandeng 5 UMKM Binaan, Dorong Transaksi Non-Tunai (Qris) Polres Fakfak Gelar Buka Puasa Bersama dan Salurkan Bansos Kepada Anak-anak Kurang Mampu QRIS Safari Ramadhan Penuh Berkah, Bank Indonesia Gelar Acara di RTH Ma’aruf Amin Fakfak Papua Barat

Fakfak Terkini

Jalur Rawan di Tebing Sebrang, HMI dan HMP AP STIA Minta Pemda Segera Cari Solusi!

badge-check


					Jalur Rawan di Tebing Sebrang, HMI dan HMP AP STIA Minta Pemda Segera Cari Solusi! Perbesar

EMBARANMEDIA, FAKFAK – Tragedi kecelakaan di Tebing Sebrang pada Sabtu, 1 Februari 2025, terjadi akibat batu yang jatuh dari gunung dan menimpa pengendara di jalan. Insiden ini menyebabkan satu korban meninggal, lainnya luka-luka, serta merusak kendaraan secara parah. Kejadian tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Administrasi Publik STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak, yang mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah tragedi serupa terulang.

Ketua HMI Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah, Diana Fatmawati, menegaskan bahwa kejadian ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kondisi tebing di wilayah tersebut.

“Peristiwa ini sangat memilukan. Pemerintah daerah harus segera melakukan kajian dan langkah mitigasi terhadap potensi longsor atau batu jatuh di kawasan rawan seperti Tebing Sebrang. Jangan sampai ada korban lagi akibat kelalaian dalam penanganan infrastruktur dan keamanan jalan,” ujar Diana.

Senada dengan hal itu, Ketua HMP Administrasi Publik STIA Asy-Syafi’iyah, Risman Bauw, menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memastikan keselamatan masyarakat yang melintasi jalur tersebut.

“Kejadian ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera bertindak. Pemasangan rambu peringatan saja tidak cukup. Perlu ada tindakan nyata seperti pembangunan dinding penahan batu, pemasangan jaring pengaman, atau langkah lain yang bisa mencegah batu jatuh ke jalan, pohon tumbang dan longsor,” tegas Risman.

Kedua organisasi mahasiswa ini juga meminta agar pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dinas pekerjaan umum dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), untuk mencari solusi terbaik guna mengantisipasi potensi bahaya di kawasan rawan longsor.

“Kami berharap pemerintah daerah tidak hanya merespons setelah kejadian, tetapi juga melakukan langkah pencegahan yang berkelanjutan. Nyawa manusia lebih berharga dari segalanya, dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tambah Diana.

Masyarakat sekitar pun berharap agar kejadian ini tidak diabaikan dan segera ada langkah konkret dari pihak berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Aksi Simpatik Mahasiswa dan Masyarakat Adat Mbaham-Matta di Fakfak: Dukung RUU TNI dan Berbagi Takjil

23 Maret 2025 - 19:51

Kehangatan Buka Puasa Bersama di Rutan Polres Fakfak

16 Maret 2025 - 08:25

Polres dan Polsek Fakfak Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadhan

15 Maret 2025 - 11:31

IMSA Polinef Gelar Aksi Berbagi Takjil dan Bukber, Perkuat Kebersamaan di Bulan Ramadhan

14 Maret 2025 - 17:45

Pedagang di Sepanjang Jalan Dr. Salasa Namudat Minta Kepastian Lokasi Jualan Pasca Surat Edaran Pemkab Fakfak

14 Maret 2025 - 16:13

Trending di Fakfak Terkini
WhatsApp
error: