EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Minat terhadap pertanian modern mulai tumbuh di Kabupaten Fakfak. Salah satu pegiat hidroponik, Murdin membagikan kisah awal mula dirinya menekuni dunia pertanian tanpa tanah ini. Berbekal rasa ingin tahu, ia memulai perjalanannya dengan belajar secara otodidak dari internet.
“Mula-mula ada keterkaitan untuk bertani, kemudian saya lihat-lihat di YouTube, baca artikel tentang hidroponik, cari-cari majalah dan informasinya. Lalu saya coba,” ujar Murdin kepada wartawan embaranmedia.com, Minggu (13/04/2025).
Ia mengaku, uji coba pertama tidak selalu berjalan mulus. Banyak kegagalan yang dialaminya selama proses awal. Namun, dari kegagalan itu ia justru belajar lebih banyak.
“Informasi saja, untuk belajar hidroponik ini saya butuh waktu sekitar sembilan bulan. Tapi itu kalau belajar sendiri, ya,” tuturnya.
Kini, setelah memahami seluk-beluk hidroponik, Murdin siap membagikan pengetahuannya kepada siapa pun yang berminat. Ia bahkan membuka diri untuk melatih kelompok masyarakat atau anak-anak muda yang ingin belajar secara langsung.
“Kalau ada yang tertarik, mungkin anak-anak muda atau kumpulan masyarakat yang ingin belajar, pasti saya ajarkan. Tidak perlu pikir yang lain-lain, yang penting ada kemauan untuk belajar,” ungkapnya.
Menurut Murdin, dengan bimbingan langsung, seseorang bisa memahami dasar-dasar hidroponik hanya dalam satu hingga dua minggu.
Langkah yang dilakukan Murdin ini menjadi inspirasi bagi generasi muda di Fakfak untuk mulai melirik pertanian modern sebagai peluang usaha dan bentuk kemandirian pangan lokal.
Untuk diketahui, Kebun Hidroponik milik Murdin ini berlokasi di Kampung Sekban Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak Papua Barat. (EM/AS).