Menu

Mode Gelap
PSSI Fakfak Tegaskan Tak Ada Dualisme Kepengurusan Desa Negeri Lama Dinobatkan sebagai Replika Desa Anti Korupsi Diskominfosandi Ambon Perkuat Literasi Digital Pelajar SMPN 7 Ambon Kodim 1803/Fakfak Gelar Touring Baksos: Satukan Langkah, Tebar Kebaikan hingga Pelosok Kampung Abdul Rahman Tegaskan Komitmen Turun Lapangan: Aspirasi Masyarakat Harus Dikawal Sampai Tuntas Generasi yang Terluka

Olahraga

Ulas Performa Terakhir Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert

badge-check


					Ulas Performa Terakhir Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert, (Foto: EM/Bola.com). Perbesar

Ulas Performa Terakhir Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert, (Foto: EM/Bola.com).

EMBARANMEDIA.COM, JAKARTA – Para pemain diaspora yang mendapatkan panggilan dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk menghadapi lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tak semuanya mengukir performa yang mengesankan.

Beberapa pemain yang mendapatkan panggilan jelang duel antara Timnas Indonesia melawan China dan Jepang memang punya catatan yang oke. Mereka mengukir menit bermain yang impresif dalam beberapa laga terakhir.

Tentu saja, ini patut menjadi catatan tersendiri bagi Patrick Kluivert mengingat Timnas Indonesia membutuhkan pemain dengan performa optimal untuk bisa meraih hasil positif pada dua laga krusial tersebut. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya

Untuk nama-nama yang termasuk kategori top perform, setidaknya ada tujuh pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam beberapa laga terakhir, mereka menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing.

Yang pertama tentu Jay Idzes. Kapten Timnas Indonesia yang akrab disapa bang Jay tersebut selalu menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Venezia. Bahkan, bek berusia 24 tahun itu masih mendapatkan kepercayaan menjadi kapten.

Selain itu, Calvin Verdonk juga berhasil menjaga performanya tetap di level tertinggi bersama NEC Nijmegen. Uniknya, dalam tiga laga terakhir di Eredivisie 2024/2025, dia dipercaya menjadi kapten sekaligus tampil penuh selama 2×45 menit.

Mees Hilgers juga bermain sebagai starter pada tiga laga terakhir bersama FC Twente. Sayangnya, hasil yang diraih pemain berusia 24 tahun itu masih belum oke. Dia sempat ditarik keluar pada babak kedua saat timnya kalah 0-2 dari Ajax Amsterdam.

Begitu pula dengan Eliano Reijnders. Belakangan, dia sukses merebut tempat utama di skuad PEC Zwolle. Buktinya, dia selalu main sebagai starter dan tampil 2×45 menit. Khusus laga melawan Willem II, Eliano menyumbang satu gol untuk membantu timnya menang 2-1.

Gelandang andalan baru Timnas Indonesia, Joey Pelupessy, juga bisa menjaga konsistensi bersama klub Liga Belgia, Lommel SK. Pemain berusia 32 tahun itu sulit sekali digantikan di posisi gelandang bertahan dalam beberapa laga terakhir.

Adapun pemain yang bakal jadi rekan duet Pelupessy, Thom Haye juga cukup memuaskan. Meskipun timnya terdegradasi, Haye tetap bermain konsisten dan tak tergantikan di lini tengah Almere City pada akhir Eredivisie 2024/2025.

Selanjutnya, ada kiper yang berpotensi mengukir debut bersama Timnas Indonesia, yakni Emil Audero. Penjaga gawang berusia 28 tahun itu tak tergantikan di Palermo. Dari tiga laga terakhir, Audero sempat mengukir clean sheet ketika timnya menang 2-0 atas Frosinone.

Ditengah moncernya para pemain diaspora itu, ada pula nama-nama yang saat ini performanya belum stabil. Mereka masih terus berjuang mendapatkan menit bermain di tim utama. Ada pula yang masih berkutat di kelompok usia muda.

Sebut saja Ivar Jenner. Ia memang selalu tampil sebagai starter pada beberapa laga terakhir. Namun, Ivar sampai saat ini belum bisa menembus tim senior. Dia masih terjebak di Jong Utrecht yang bermain di kasta kedua Liga Belanda.

Justin Hubner juga setali tiga uang. Bek andalan Timnas Indonesia itu masih membela Wolverhampton U-21 pada beberapa laga di April lalu. Bahkan, Hubner tak bermain sepanjang Mei ini.

Sementara itu, Jordi Amat juga kesulitan mengamankan posisi utamanya di lini belakang Johor Darul Takzim. Meskipun timnya meraih empat trofi, tetapi dia sudah jarang bermain bersama tim Liga Super Malaysia tersebut.

Nasib yang sama juga dialami Sandy Walsh. Keputusannya berlabuh ke Liga Jepang bersama Yokohama F Marinos tak membuahkan menit bermain yang ideal. Dia terakhir kali bermain penuh saat timnya kalah 0-3 dari Kyoto Sanga. Sebelumnya, ia lebih sering dibangkucadangkan.

Adapun striker andalan Timnas Indonesia, Ole Romeny, nasibnya masih belum memuaskan. Bersama Oxford United, dia jadi penghangat bangku cadangan pada dua laga terakhir. Hal ini tentu mengkhawatirkan mengingat dia adalah senjata utama Kluivert di lini depan.

Selain nama-nama di atas, ada pula beberapa pemain Timnas Indonesia yang bernasib sial karena berkutat dengan cedera. Kondisi mereka memang sempat dikhawatirkan tak bisa membela Tim Garuda, pada agenda penting yang berlangsung Juni 2025.

Yang pertama ialah Dean James. Pemain terbaru skuad Garuda itu sempat absen beberapa pekan karena cedera hamstring. Belakangan ini, James masih belum bisa bermain stabil bersama Go Ahead Eagles. Dari tiga laga terakhir, dia lebih banyak turun dari bangku cadangan.

Sementara itu, kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, juga sempat menghilang ketika FC Dallas menghadapi Houston pada pekan ke-14. Dia dikabarkan mengalami sakit sehingga harus absen. Paes juga harus menepi saat menghadapi China karena akumulasi kartu.

Nama terakhir ada Kevin Diks. Bek berusia 28 tahun itu harus mengakhiri musim lebih cepat bersama FC Copenhagen karena cedera hamstring. Besar kemungkinan, dia bakal absen ketika Timnas Indonesia menghadapi China dan Jepang.

Terlepas dari yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa nama pemain Timnas Indonesia juga mengalami nasib yang kurang menyenangkan di level klub. Meskipun demikian, Patrick Kluivert tetap memanggil mereka.

Yang paling membuat miris tentu Nathan Tjoe-A-On. Dia sama sekali belum pernah bermain sepanjang putaran kedua ini. Bersama Swansea City, dia hanya bermain tiga kali sepanjang musim dengan durasi penampilan hanya 127 menit.

Nasib yang tak jauh berbeda juga dialami Rafael Struick. Keputusannya meninggalkan ADO Den Haag untuk memperkuat Brisbane Roars tak membuahkan nasib manis. Dia bahkan lebih sering menghilang dan tak dibawa ketika timnya bertanding.

Situasi semacam ini juga menjerat Shayne Pattynama. Bersama klubnya di kasta kedua Liga Belgia, Shayne jarang bermain dan lebih sering jadi cadangan. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri kontraknya bersama KAS Eupen.

Munculnya ketiga nama ini memang cukup membingungkan. Mereka sama-sama tak memiliki match fitness, tetapi justru dipanggil Patrick Kluivert untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali. (EM/Bola.com)

Baca Lainnya

BTC Polres Fakfak Raih Juara 2 Umum di Bupati Cup 2025, Sabet 44 Medali

18 November 2025 - 13:37

Turnamen Voli Piala Bupati–Wabup Cup 2025 Resmi Ditutup, Diswar dan Karas Putri Sabet Gelar Juara

15 November 2025 - 20:30

Momentum Kebersamaan: PBSI Fakfak Tutup Bupati Cup 2025 dengan Pesan Inspiratif

13 November 2025 - 06:51

Baharudin Lahadalia: Turnamen Voli Bupati–Wakil Bupati Cup 2025 Jadi Ajang Cari Bibit Unggul Fakfak

3 November 2025 - 14:50

Baharudin Lahadalia: Turnamen Voli Bupati–Wakil Bupati Cup 2025 Jadi Ajang Cari Bibit Unggul Fakfak, (Foto: EM/AZT).

Bellingham Bersinar, Real Madrid Kokohkan Langkah di Liga Champions!

23 Oktober 2025 - 06:28

Trending di Olahraga
WhatsApp
error: