EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mulai mematangkan persiapan pemusatan latihan bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025.
Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Fakfak, Muhammad Taufiq Safaat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi pada 11–12 Juli bersama panitia, tim medis, dan pelatih untuk membahas teknis pelatihan.
“Dari hasil rapat itu, kami langsung mulai latihan pra-pemusatan. Peserta yang telah dinyatakan lulus sudah diarahkan untuk melakukan olahraga ringan di sekitar Taman Maruf Amin guna menjaga kebugaran sebelum memasuki masa pelatihan intensif,”ujar Taufiq kepada media ini saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/7/2025).
Latihan pra-pemusatan difokuskan pada aktivitas fisik ringan seperti lari, push-up, sit-up, senam, dan baris-berbaris (PBB) dasar. Hal ini dilakukan agar fisik para peserta terbiasa dan siap menghadapi pelatihan utama yang dijadwalkan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIT setiap harinya.
“Tujuannya agar anak-anak tidak kaget dan tumbang seperti tahun-tahun sebelumnya,”jelasnya.
Pihak Kesbangpol juga tengah menyiapkan logistik peserta, termasuk seragam, sepatu, dan perlengkapan lainnya yang akan didistribusikan dalam pekan ini. Selain itu, stadion 16 november tempat latihan akan dibersihkan dan disterilkan sebelum digunakan.
Masa pemusatan latihan akan dimulai pada 21 Juli hingga 15 Agustus, dilanjutkan dengan masa karantina pada 15–17 Agustus menjelang upacara HUT ke-80 Republik Indonesia.
Selama masa pelatihan, kegiatan harian peserta akan mencakup apel pagi, aerobik, materi PBB dari Kodim, dan materi wawasan kebangsaan yang disisipkan saat jam istirahat.
“Materi kebangsaan kami sampaikan secara ringan, satu topik per hari. Isinya seputar PBB, sejarah bangsa, hingga makna Proklamasi Kemerdekaan,” tutur Taufiq.
Tahun ini, jumlah peserta Paskibraka mencapai 70 orang, dengan tambahan 10 peserta cadangan. Dari jumlah tersebut, empat orang berhasil lolos ke tingkat provinsi, bahkan satu di antaranya menjadi cadangan nasional.
“Alhamdulillah, meski belum lolos ke tingkat nasional sebagai anggota utama, nilainya cukup tinggi dan sangat bersaing. Dia tetap bertugas di tingkat provinsi,” imbuhnya.
Pelatihan tahun ini akan dibimbing oleh personel dari TNI, yakni Kodim dan Polisi Militer (POM), termasuk pengawal pasukan inti.
“Tahun lalu pelatih dari kepolisian, sekarang kita beralih ke unsur TNI sebagai bentuk sinergi antarinstansi,” pungkas Taufiq.
Jurnalis: AZT || Editor: Redaksi Embaranmedia