Menu

Mode Gelap
Seragam Lengkap hingga Sepatu: Pemkab Fakfak Gratiskan Perlengkapan Sekolah Tahun Ini Dari Hati ke Negeri: Seruan PAN Untuk Kaimana Lebih Baik AKBP Satria Dwi Dharma Ajak Polisi Kaimana Jaga Integritas dan Terbuka Terhadap Koreksi Bupati Hasan Achmad: Keamanan dari Polri Jadi Fondasi Pembangunan di Kaimana Bronjong Jebol, Banjir Besar Rendam Dusun Fatiban di Waesama Putra Senja FC Kaimana Angkat Trofi Kapolres Cup V 2025, Kiper Raih Gelar Terbaik

Pendidikan

Peringati Hari Lahir Pancasila, HMI Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah Fakfak Gelar Seminar

badge-check


					Peringati Hari Lahir Pancasila, HMI Komisariat STIA Asy-Syafi'iyah Fakfak Gelar Seminar, (Foto: EM/ARY) Perbesar

Peringati Hari Lahir Pancasila, HMI Komisariat STIA Asy-Syafi'iyah Fakfak Gelar Seminar, (Foto: EM/ARY)

Embaranmedia.com, FAKFAK – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIA Asy-Syafi’iyah Cabang Fakfak menggelar Seminar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, yang bertempat di Gedung Winder Tuare Fakfak pada hari Sabtu 10 Juni 2023 (pagi-siang).

Dalam diskusi tersebut, tema yang di bahas yaitu “Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang kesehatan dan ekonomi”.

Narasumber pada diskusi tersebut yaitu, dr. Irma Sari Batubara yang berbicara tentang kesehatan (masalah stunting), Bapak Edward Jenner Renjaan, SE. M,Sc berbicara tentang Ekonomi dan Moh. Heremba berbicara tentang Pancasila.

Diskusi tersebut juga di hadiri oleh perwakilan dari seluruh BEM kampus, SMA/SMK/MA dan OKP/i yang ada di kabupaten Fakfak.

Ketua HMI komisariat STIA Asy-Syafi’iyah  Sonia Indah Ahmidah dalam sambutannya menyampaikan, seperti yang kita tahu bahwa setiap 1 Juni di ditandai sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Walaupun sudah lewat tanggal akan tetapi ini masih dalam suasana hangatnya peringatan hari lahir pancasila, dimana ini adalah hari penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

“Tidak hanya untuk diingat, Hari Lahir Pancasila juga merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia,”Kata Sonia.

Perempuan pertama Nahkoda HMI Komisariat STIA ini menyampaikan bahwa di zaman sekarang ini masih banyak ditemukan konflik sosial, radikalisme, perang saudara hingga permasalahan kesehatan dikarenakan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai dari Pancasila.

Maka dari itu, dirinya di sini sebagai generasi penerus bangsa ingin mengajak teman-teman tamu undangan untuk sama-sama bergotong royong memajukan negeri.

“Sesuai dengan tema yang kami bawa pada kegiatan kali ini yaitu Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Di Bidang Kesehatan dan Ekonomi. Alasan kami mengambil tema ini adalah karena dalam konteks negara Indonesia paradigma yang diyakini keberanarannya adalah Pancasila,”Jelas Sonia.

Lanjutnya, Pancasila bisa dikatakan paradigma karena Pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap program pembangunan. Dengan menempatkan Pancasila sebagai paradigma pembangunan maka semangat, arah, dan gerak pembangunan harus mencerminkan pengamalan semua sila Pancasila sebagai kesatuan yang utuh.

Akan tetapi dalam seminar peringatan hari lahir pancasila ini kami berfokus pada bidang kesehatan dan ekonomi. Dimana, menurut UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan, dalam bidang kesehatan, pemberdayaan kesehatan merupakan proses yang direndahkan oleh masyarakat. Mengapa demikian? Karena Rendahnya tingkat perubahan kondisi kehidupan masyarakat melalui kebijakan pemerataan, melahirkan paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia. Masalah kesehatan yang nantinya akan dibahas oleh narasumber adalah kasus stunting.

Sedangkan Dalam paradigma pembangunan dibidang ekonomi, Pancasila bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan juga demi kemanusiaan dan demi kesejahteraan seluruh bangsa, sesuai dengan nilai yang tertuang dalam sila ke 5 Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut saya sistem ekonomi pembangunan di Indonesia ini khususnya di kota fakfak masih belum maksimal dan belum merata karena banyaknya pengangguran dan kurangnya lapangan kerja.

Untuk itu sebagai generasi penerus bangsa kita tidak boleh hanya berdiam diri saja, mari sama-sama kita belajar dan merangkul masyarakat sekitar supaya bisa menjadi masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT. (EM/ARY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Disdikpora Fakfak Tegaskan Larangan Pungli di Sekolah: Pendidikan Gratis Harus Dijalankan

2 Juli 2025 - 16:11

Disdikpora Fakfak Tegaskan Seleksi Beasiswa Afirmasi 2025 Transparan dan Khusus Anak Asli

2 Juli 2025 - 12:03

Muhammad Nur Resmi Jabat Direktur Politeknik Negeri Fakfak, Mendiktisaintek Tekankan Sinergi Industri

2 Juli 2025 - 11:27

MTsN Fakfak Klarifikasi Dugaan Pungutan Seragam: Ini Program Koperasi, Bukan Pungli

24 Juni 2025 - 15:48

SLB Pertama di Fakfak Resmi Dibuka: Harapan Baru untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus

17 Juni 2025 - 15:43

Trending di Pendidikan
WhatsApp
error: