EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Pemerhati Futsal Fakfak sekaligus mantan pemain, Seppy Kareth, menilai bahwa perkembangan futsal di Fakfak saat ini masih belum mampu bersaing secara optimal dengan daerah-daerah lain, terutama dalam turnamen kelompok usia.
“Saya melihat kita belum mampu bersaing secara maksimal dengan teman-teman dari luar daerah, khususnya dalam turnamen usia dini. Padahal, kalau bicara soal potensi, anak-anak Fakfak sebenarnya punya kemampuan besar untuk berprestasi,” ujar Seppy Kareth atau yang biasa disapa Dida Made legenda kiper futsal Fakfak, saat dihubungi embaranmedia.com melalui WhatsApp, Sabtu (2/8/2025).
Seppy menambahkan, ada sejumlah kendala utama yang selama ini menghambat perkembangan futsal di Fakfak. Salah satunya adalah minimnya fasilitas, terutama lapangan futsal yang layak dan sesuai standar.
“Tanpa fasilitas yang memadai, sulit bagi pemain muda untuk mengasah kemampuan secara maksimal. Selain itu, kurangnya turnamen atau kompetisi tingkat kabupaten juga menjadi masalah serius,” ungkapnya.
Menurut Seppy, minimnya event atau turnamen membuat ritme dan mental bertanding para pemain tidak terbentuk. Padahal, kompetisi yang berkelanjutan sangat penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan pemain serta membangun mental juara.
Kondisi ini, lanjutnya, menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak yang peduli terhadap kemajuan futsal di Fakfak.
“Kami ingin ada perubahan nyata agar futsal di Fakfak bisa melahirkan pemain-pemain muda bertalenta yang mampu bersaing di level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Seppy juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Daerah agar rencana dan program pembinaan futsal di Fakfak bisa berjalan secara optimal.
“Kami sangat berharap adanya dukungan nyata dari Pemerintah Daerah. Tanpa dukungan itu, sulit untuk mewujudkan pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan,” tutupnya.
Jurnalis: AZT || Editor: Redaksi Embaranmedia